Berita

Politik

Tolak Pilkada Dipilih DPRD, Aktivis Geruduk Komisi II

SENIN, 08 SEPTEMBER 2014 | 20:26 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Bergulirnya Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), baik gubernur, bupati dan walikota dipilih oleh DPRD sungguh mengejutkan semua pihak. Hal tersebut karena pemilihan langsung adalah bagian tidak terpisahkan dari gerakan reformasi 1998.

"Pilkada melalui DPRD tidak lebih sebagai pengkhianatan terhadap gerakan reformasi 1998," kata inisiator Gerakan Rakyat Untuk Pilkada Langsung (Gerpala) Jumhur Hidayat di Ruang Komisi II DPR, Gedung Parlemen Nusantara II, Senayan Jakarta (Senin, 8/9).

Perubahan sikap empat fraksi DPR yaitu Gerindra, PKS, PAN dan Golkar yang sebelumnya menolak usulan pemerintah bahwa gubernur, bupati dan walikota dipilih DPRD sangat di luar perkiraan. Terlebih keputusan tersebut diambil saat akhir masa tugas anggota DPR 2009-2014.


"Perubahan itu terjadi pasca pemilihan presiden (pilpres) 2014, dan justru disaat pemerintah sudah setuju bahwa pilkada dilakukan langsung oleh rakyat," ungkap Jumhur.

Akrobat anggota-anggota DPR ini dinilai tidak terpuji, berbahaya dan merendahkan aspirasi masyarakat. Sebab hasil survei terakhir menyebutkan 74% rakyat masih menginginkan pilkada langsung dan tidak diwakilkan melalui DPRD.

Jumhur berharap kepada Komisi II DPR agar bisa mengabulkan harapan sebagian rakyat tersebut, sehingga perjuangan tidak harus mengulang sejarah pada reformasi 1998.

Dalam kesempatan itu juga Gerpala meminta Hakam Naja untuk menerima unjuk rasa ribuan aktivis yang akan mendatangi DPR pada hari Kamis ini.

"Berbagai elemen gerakan rakyat akan bersatu menjebol keangkuhan DPR," pungkas Jumhur.

Adapun elemen Gerpala yang digalang Jumhur Hidayat meliputi SPN, KSBI, FSPMI, KSPI, BADKO HMI, DPP IMM, LMND, GASPERMINDO, SBSI, Kornas JKW, GAPERSSI, PDKPK 5, POKJA PEND, Kebangkitan Indonesia Baru, Tani Merdeka, Gotong Royong, FAIT, P2KC, Kopi Jogja, HIPMIKINDO, Gerakan Lintas Aktivis, Redinusa JAKKI, DIP KNPI, ELNUSA 2000, FISBI, Suara Rakyat, Daulat Rakyat, KPPI IDERING, Press 36, Fokus Madani, KORIH, LESSTARI, KAMERAD, PP. HIMMAH, GEMAKU, JCI, CONSENT, S2 Alumni UNSAT, PP GPII, PP Gerak API, dan Wira Muda Nusantara. [did] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya