Berita

kamajaya

Bantu Jokowi, Partisipasi Publik akan Munculkan Tokoh Profesional

SABTU, 06 SEPTEMBER 2014 | 16:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kesempatan yang diberikan Presiden terpilih Joko Widodo untuk mengusulkan siapa tokoh atau figur yang layak untuk duduk di kabinet pemerintahan mendatang ditanggapi positif.

Setidaknya ada tiga kanal online yang saat ini digunakan untuk menampung aspirasi rakyat. Yaitu, Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR), Kabinet Rakyat dan Kabinet Indonesia Hebat.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans), Saiful Haq, gebrakan Jokowi tersebut menarik sebagai bagian dari partisipasi publik pada penyusunan anggota kabinet.

Selain nama-nama lama yang memang sudah cukup lama diproyeksikan akan menduduki kursi menteri, namun ada juga nama-nama baru yang tak pernah terdengar sebelumnya.

“Kemunculan nama-nama baru ini menjadi penting dilihat, terutama di tengah komitmen Jokowi untuk menyusun kabinet yang profesional, bersih dan dapat bekerja optimal untuk bangsa," terang Saiful Haq (Sabtu, 6/9).

Tokoh dari beragam latar belakang mulai muncul di permukaan. Dari seorang akademisi, politisi, peneliti hingga usahawan kini muncul, yang selama ini namanya belum ramai diperbincangkan publik.

Misalnya, Kamajaya. Di poling Kabinet Indonesia yang berlamat di www.kabinetindonesiahebat.com, dia menduduki posisi tertinggi mengalahkan
Ketua Harian HKTI Sutrisno Iwantono dan ekonom Iman Sugema.

Siapa Kamajaya? Disebutkan di situs tersebut, Kamajaya, yang namanya seperti salah satu tokoh perwayangan, adalah mantan Direktur Utama PT. Industri Gula Nusantara di Kendal dan kini menahkodai PT. Gendhis Multi Manis di Blora, Jawa Tengah, yang belum lama ini mendirikan perusahaan gula di daerah tersebut.

Disebutkan juga, Kamajaya bukan pengusaha bertipe pemburu rente, spekulan, atau yang semata hanya mengerukkeuntungan dengan menghalalkan segala cara. Dia sangat menjunjung tinggi idealisme. Karena ia menghendaki dua perusahaan gula yang dinakhodainya tak hanya meraih keuntungan, tapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
 
Karena itu, dia punya obsesi ikut membangun industri gula nasional yang sehat dan tangguh, tanpa distorsi, sehingga menguntungkan semua pemangku kepentingan (stakeholders), terutama petani dan konsumen luas pada umumnya. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Polisi: Tak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Truk Kontainer Ugal-ugalan

Jumat, 01 November 2024 | 10:05

Harga Emas Antam Terjun Rp20 Ribu, Satu Gram Jadi Segini

Jumat, 01 November 2024 | 10:02

Mendagri Bakal Lapor Prabowo soal Omnibus Law UU Politik

Jumat, 01 November 2024 | 09:50

Ketahuan Bawa Gepokan Dolar Hitam, WNI Ditangkap di AS

Jumat, 01 November 2024 | 09:46

Kemenkop Ingin Koperasi Dilibatkan dalam Swansembada Pangan

Jumat, 01 November 2024 | 09:42

Impor Baja Murah Ancaman Industri dan Keamanan Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:40

Tidak Tepat Kebijakan Impor Gula Era Tom Lembong Diperkarakan secara Pidana

Jumat, 01 November 2024 | 09:36

Pakar: BPA Dalam Kemasan Pangan Masih Dalam Batas Aman

Jumat, 01 November 2024 | 09:29

Prabowo akan Kunker ke China, Kader PKS Singgung Kemerdekaan Palestina

Jumat, 01 November 2024 | 09:28

Perhakhi Dituntut Wujudkan Penegakan Keadilan di Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:18

Selengkapnya