Berita

Kabar Pena

RMOL.CO Mengutuk Eksekusi Jurnalis oleh ISIS

JUMAT, 05 SEPTEMBER 2014 | 20:20 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Wartawan kantor berita politik Rakyat Merdeka Online (RMOL.CO) menggelar aksi damai di Bundaran HI dan Kedubes AS di Jakarta, sore tadi (Jumat, 5/90). Dalam aksinya mereka mengutuk tindakan brutal kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengeksekusi jurnalis untuk menebar teror.

Baru-baru ini ISIS merilis video ekskusi terhadap James Wright Foley, seorang jurnalis perang di Irak. Kemudian pada 2 September lalu, ISIS kembali membuat video eksekusi kepada Steven Sotloff yang juga merupakan jurnalis.
 
"Kami mengutuk praktik-praktik barbarian dari ISIS, dengan menjadikan jurnalis sebagai tumbal kebencian terhadap pihak lain," ujar salah satu wartawan RMOL.CO, Feril N, dalam orasinya di Bundaran HI.


Dalam aksinya mereka memperingatkan pentingnya mengantisipasi gerakan kelompok ISIS menyebar di Indonesia. Menurut mereka teror yang ditebar ISIS ke seluruh dunia, menganggap kebenaran hanya ada di tangannya hingga punya kuasa untuk menghabisi nyawa manusia sesuka hati, sangat berbahaya.

"ISIS berpotensi memecah belah bangsa. Bagi kita sudah jelas, kemerdekaan mengemukakan pendapat dan ekpresi dijamin undang-undang. Apa yang terjadi di belahan lain memperihatinkan. Kalau tidak diantsipasi akan menular kemana-mana, termasuk ke Indonesia," paparnya

Setelah berorasi di Bundaran HI, wartawan RMOL.CO berjalan menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat sambil membawa bunga mawar merah, dan burung merpati. Pemimpin Redaksi RMOL.CO, Teguh Santosa, melepas merpati sebagai simbol dari terwujudnya harapan kedamaian dunia. Dalam aksinya mereka membawa spanduk-spanduk yang bertuliskan antara lain "ISIS is not Islam's Voice", "Indonesia Says No to ISIS", "ISIS Againsts Islam", "ISIS, Stop Slaughtering People", "ISIS, Stop Killing Journalist". [dem]

 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya