Berita

AHMAD FUAD FANANI

Muhammadiyah Wajar Kalau Ajukan Kader untuk Menjadi Menteri Pendidikan

JUMAT, 05 SEPTEMBER 2014 | 13:04 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sikap Presiden terpilih Joko Widodo yang memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk mengajukan calon menteri, baik melalui usulan langsung, survei, lobby, sangat diapresiasi.

Karena hal itu belum dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya sebelum menentukan komposisi kabinet.

"Meskipun nantinya penunjukan menteri adalah hak prerogatif presiden, namun tradisi baru ini patut diapresiasi," jelas dosen FISIP UIN Jakarta, Ahmad Fuad Fanani (Jumat, 5/9).

Karena itu menurut Direktur Riset MAARIF Institute ini, organisasi-organisasi kemasyarakatan sebaiknya memanfaatkan kesempatan itu untuk menyodorkan kader terbaiknya, termasuk Muhammadiyah.

Malah dia menjelaskan, sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar kedua Indonesia, Muhammadiyah punya kredibilitas mengajukan kadernya untuk menjadi calon menteri. Terutama untuk pos kementerian yang terkait dengan core businness Muhammadiyah, yaitu soal pendidikan dan kesehatan.

"Apalagi Muhammadiyah secara konsisten telah terbukti melakukan kerja-kerja di bidang itu sejak sebelum era kemerdekaan," ungkap intelektual muda jebolan Flinders University, Australia ini.

Namun dia mengingatkan, kader yang diajukan Muhammadiyah untuk duduk di pemerintahan itu harus orang yang bersih, visioner, terbukti berhasil mengelola lembaga pendidikan, punya pemikiran visioner tentang pendidikan di Indonesia, dan kader yang terbukti aktif di parsyarikatan tersebut.

"Muhammadiyah saya pandang harus memperhatikan dan menimbang secara serius kriteria itu," demikian Fuad. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Polisi: Tak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Truk Kontainer Ugal-ugalan

Jumat, 01 November 2024 | 10:05

Harga Emas Antam Terjun Rp20 Ribu, Satu Gram Jadi Segini

Jumat, 01 November 2024 | 10:02

Mendagri Bakal Lapor Prabowo soal Omnibus Law UU Politik

Jumat, 01 November 2024 | 09:50

Ketahuan Bawa Gepokan Dolar Hitam, WNI Ditangkap di AS

Jumat, 01 November 2024 | 09:46

Kemenkop Ingin Koperasi Dilibatkan dalam Swansembada Pangan

Jumat, 01 November 2024 | 09:42

Impor Baja Murah Ancaman Industri dan Keamanan Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:40

Tidak Tepat Kebijakan Impor Gula Era Tom Lembong Diperkarakan secara Pidana

Jumat, 01 November 2024 | 09:36

Pakar: BPA Dalam Kemasan Pangan Masih Dalam Batas Aman

Jumat, 01 November 2024 | 09:29

Prabowo akan Kunker ke China, Kader PKS Singgung Kemerdekaan Palestina

Jumat, 01 November 2024 | 09:28

Perhakhi Dituntut Wujudkan Penegakan Keadilan di Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:18

Selengkapnya