Berita

Hukum

Hartati Murdaya Jalani Wajib Lapor

KAMIS, 04 SEPTEMBER 2014 | 15:21 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Siti Hartati Murdaya melaksanakan wajib lapor ke balai pemasyarakatan di Jakarta terkait pembebasan bersyarat yang diterimanya karena telah menjalani dua pertiga hukuman. Wajib lapor dilaksanakan rutin sampai hukumannya selesai.

Hartati tiba sejak 8.40 pagi. Dengan setelan berwarna biru dan didampingi kuasa hukumnya Dodi Abdul Kadir. Diapun langsung mengisi buku tamu yang ada di meja resepsionis. Tak lama menunggu langsung masuk ke ruangan kecil yang terletak di samping meja resepsionis dan diterima oleh petugas pembimbing lapas Titi.

"Saya datang memenuhi kewajiban untuk lapor diri," kata Hartati dengan senyum ramah, di Balai Pemasyarakatan Jakarta di Jalan Percetakan Negara VIII Jakarta Pusat (Kamis, 4/9).


Saat ditanyakan kondisinya, Hartati mengaku kurang sehat. Namun, dia harus berobat karena saat di rutan Pondok Bambu pernah terkena stroke.

"Ini kaki saya sakit. Mau ke rumah sakit. Saya kan kena stroke lagi beberapa Bulan lalu. Penyakit kan datang kapan saja kita nggak pernah tahu," katanya.

Kuasa hukum Hartati, Dodi Abdul Kadir mengatakan setiap bulan kliennya akan menjalani wajib lapor ke Bapas Salemba. "Setelah hari ini, pada 6 Oktober klien saya akan kembali melakukan wajib lapor," ujarnya.

Setelah mendapat pembebasan bersyarat, Hartati memang wajib lapor ke Bapas Jakpus sesuai domisili Hartati. Kemudian wajib mengikuti program didik yang diberikan oleh pembimbing Bapas Jakpus.

Kewajiban ketiga Hartati yakni tidak boleh bepergian ke luar negeri dan wajib memenuhi tata tertib selama menjadi klien permasyarakatan sejak tanggal menjalani PB ditambah 1 tahun masa percobaan.

Masa percobaan Hartati dihitung sejak masa ekspirasi atau masa bebas murni, yaitu tanggal 10 Mei 2015. Dengan demikian Hartati baru akan benar-benar bebas murni pada tanggal 10 Mei 2016. Hartati juga tidak boleh melalukan tindak pidana lainnya selama masa percobaan itu.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya