Berita

apdesi

Nusantara

Alokasi Desa Rp 9,1 Triliun Tidak Memberi Dampak Apapun

KAMIS, 04 SEPTEMBER 2014 | 10:50 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Asosiasi Pemeritahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) berpandangan bahwa Pemerintahan saat ini tidak menunjukkan keberpihakannya kepada pembangunan berbasis desa, dengan hanya mengalokasikan Rp 9,1 triliun untuk 72.944 desa yang tersebar di seluruh nusantara. Alokasi anggaran itu jika dirincikan maka setiap desa rata-rata hanya akan mendapatkan anggaran sebesar Rp 120 juta.

"Ini hanya akan menjadi beban admnistrasi desa dan tidak akan memberikan dampak apapun pada rakyat desa," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Apdesi, Suhardi MY saat audiensi dengan Komisi II DPR RI yang diwakili Budiman Sudjatmiko (Fraksi PDIP) dan Ahmad Muqowam (Fraksi PPP) di ruang rapat Komisi II, Senayan, Jakarta, kemarin (Rabu, 3/9).

Jelas dia, alokasi Rp 9,1 triliun ini pula akan menjadi persoalan baru, seakan-akan pemerintahan yang sekarang meninggalkan bom waktu bagi pemerintaan yang akan datang. Sebab sebagaimana diketahui, Jokowi-JK dalam agenda pemerintahannya berjanji akan mengedepankan pembangunan berbasis desa. Namun jika ini yang akan terjadi, Apdesi berpandangan masa-masa awal pemerintahan yang akan datang akan tersandera dan tidak akan bisa berbuat banyak untuk desa.


Bahwa selama ini pemerintah selalu mengedepankan pengelolaan sektoral/kementerian sektoral di desa. Sehingga pembangunan dan program-program pengembangan desa dilakukan oleh banyak kementerian, dan pada akhirnya program-program tersebut tidak bisa dilakukan dan diselesaikan secara komprehensif.

"Karenanya kedepan diharapkan ada pembentukan Kementerian khusus yang menangani dan fokus berorientrasi pada pedesaan. Bukan saja soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga sumberdaya dan pengembangan kawasan," ujar Suhardi didampingi Sekretaris Apdesi Ipin Arifin, Bendahara Wargiati, serta perwakilan DPD dari 11 Provinsi.

Suhardi menambahkan, perwakilan Apdesi dari daerah menambahkan, penekanan pada angaran dan kelembagaan yang mereka sampaikan terkait dengan keberagaman desa-desa yang tersebar di seluruh nusantara dengan segala aspek keragaman, dan situasi objektif : seperti angka kemiskinan, kesulitan geografis dan sebagainya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya