Berita

jero wacik

Banyak Elit PD Jadi Tersangka, Jero Wacik Dinilai bukan yang Terakhir

KAMIS, 04 SEPTEMBER 2014 | 05:14 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Reputasi Presiden SBY dan pemerintahan yang ia pimpin akan semakin runyam jika satu demi satu orang penting yang ada di sekelilingnya menjadi tersangka kasus korupsi.

"Sudah berkali-kali elit PD yang jadi urusan KPK dan JW kelihatannya bukan yang terakhir," ujar pengamat politik senior AS Hikam (Kamis, 4/9) terkait penetapan Menteri ESDM Jero Wacik sebagai tersangka kasus pemerasan.

Karena itu menurutnya, di akhir masa jabatannya ini, Presiden SBY harus menunjukkan ketegasan terhadap orang di sekelilingnya khususnya di Partai Demokrat dan Kabinet.

"Yang perlu kita kemukakan dan sarankan adalah sebaiknya JW mundur dari jabatan dan/atau Pak SBY memecat dari jabatannya," tegasnya.

Apalagi, SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat pernah minta Anas Urbaningrum (AU) fokus menghadapi kasus hukumnya saat jadi tersangka kasus Hambalang.

"Hemat saya justru jika JW segera dipecat maka pamor Pak SBY bisa diselamatkan dan meninggalkan legacy yang lebih positif di mata rakyat," tandasnya.

Jero Wacik sendiri mengaku akan bertemu dan menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden SBY. Namun, hal itu dilakukan setelah Presiden SBY kembali dari Singapura.

Jero Wacik merupakan menteri kedua dari Demokrat yang tersangkut kasus korupsi. Sebelumnya adalah Andi Alifian Mallarangeng yang tersangkut kasus Hambalang saat menjadi Menpora.

Sementara kalau dari pengurus DPP Partai Demokrat, politikus asal Bali itu merupakan orang ke sekian yang ditetapkan sebagai tersangka. Mengingat sebelumnya, beberapa elit Demokrat telah ditetap sebagai tersangka. Mulai dari Angelina Sondakh, Hartati Murdaya, Sutan Bhatoegana, M. Nazaruddin, hingga Anas Urbaningrum. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Polisi: Tak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Truk Kontainer Ugal-ugalan

Jumat, 01 November 2024 | 10:05

Harga Emas Antam Terjun Rp20 Ribu, Satu Gram Jadi Segini

Jumat, 01 November 2024 | 10:02

Mendagri Bakal Lapor Prabowo soal Omnibus Law UU Politik

Jumat, 01 November 2024 | 09:50

Ketahuan Bawa Gepokan Dolar Hitam, WNI Ditangkap di AS

Jumat, 01 November 2024 | 09:46

Kemenkop Ingin Koperasi Dilibatkan dalam Swansembada Pangan

Jumat, 01 November 2024 | 09:42

Impor Baja Murah Ancaman Industri dan Keamanan Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:40

Tidak Tepat Kebijakan Impor Gula Era Tom Lembong Diperkarakan secara Pidana

Jumat, 01 November 2024 | 09:36

Pakar: BPA Dalam Kemasan Pangan Masih Dalam Batas Aman

Jumat, 01 November 2024 | 09:29

Prabowo akan Kunker ke China, Kader PKS Singgung Kemerdekaan Palestina

Jumat, 01 November 2024 | 09:28

Perhakhi Dituntut Wujudkan Penegakan Keadilan di Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:18

Selengkapnya