Berita

ilustrasi

On The Spot

Polisi Selfie Di Depan Lamborghini Putih

Kena Razia, Mobil Sport Mewah Dikandangkan
SELASA, 02 SEPTEMBER 2014 | 10:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Selama bulan Agustus 2014, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah menindak sebelas mobil mewah. Penyitaan dilakukan karena mobil mewah tersebut tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan.

Lamborghini Gallardo warna putih parkir di depan kantor Satuan V Ranmor, Direktorat Kriminal Umum, Polda Metro Jaya. Parkir di bawah kanopi, tak terlihat ada penjagaan khusus terhadap mobil berharga miliaran ini.

Berbeda dengan kendaraan empat lainnya, pelat nomor di mobil sport mewah ini hanya dipasang di bagian belakang. Nomornya B 8 R. Di bumper depan Lamborghini memang tak disediakan tempat untuk memasang pelat nomor.

Mobil ini diamankan polisi dalam razia di kawasan SCBD, Sabtu lalu. Saat diberhentikan polisi, pengemudinya tak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan. Lamborghini pun di kandangkan.

Dua hari dikandangkan di Polda, mobil ini tampak bersih. Tak terlihat debu yang menyelimuti kap mobil yang berlogo banteng itu. Arya, petugas piket Satuan Ranmor menyebutkan tidak ada perawatan khusus terhadap mobil ini. “Paling cuma dilap biar bersih, dan dipanasin,” ujarnya.

Saat ini, polisi masih mengecek asal-usul mobil ini. Pemilik mobil dan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) mobil super cepat ini sudah dipanggil polisi.†Ketika dirazia,  Lamborghini ini dikemudian pria bernama Kevin.

“Kemarin (Minggu—red) pengemudinya sudah datang untuk memberikan keterangan,” tuturnya.

Menurut Arya, mobil ini menjadi “primadona” baru di kantor Polda. Banyak polisi yang datang cuma untuk berfoto di depan Lamborghini. “Sejak Sabtu kayak gitu (selfie). Pemiliknya sampai geleng-geleng kepala ngeliatnya,” kata Arya sembari tertawa.

Dia membantah, mobil tersebut dirazia karena balapan liar. Menurut dia, mobil itu hanya kebetulan saja terjaring. “Cuma saat kena, surat-suratnya tidak lengkap, makanya ditahan,” imbuhnya.

Saat razia, Polda Metro Jaya juga menahan Lamborghini warna kuning. Mobil bernopol B 1432 SHV itu juga diamankan lantaran tak memiliki surat-surat lengkap. Mobil ini sempat terparkir diparkir di depan kantor Satuan Pasukan Patroli dan Pengawalan (Patwal) Polda Metro Jaya.

Saat Rakyat Merdeka mengecek kemarin, mobil tersebut sudah tidak ada. “Tadi pagi (kemarin pagi—red) sudah dipindahkan pake sebuah truk,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Restu Budi Mulya.

Menurut dia, saat ini Polda juga masih mendalami mobil tersebut. Terkait mobil itu legal atau tidak, dirinya masih melakukan penyelidikan. “Ini kita telusuri apa mobil legal atau selundupan. Kalau dua mobil ini selundupan dan terkait tidak pidana maka akan kita limpahkan kriminal umum,” ujar Restu.

Sebenarnya, tidak hanya dua mobil mewah itu saja yang sudah dikandangkan polisi. Selama bulan Agustus 2014, Ditlantas Polda Metro telah menindak sebelas mobil mewah. Terdiri dari 3 Porsche, 3 Ferrari, dan 5 Lamborghini.

“Kebanyakan terkena razia dan tidak bisa menujukkan surat-surat. Ada juga yang ditilang saat melewati jalur busway. Karena suratnya tidak lengkap, kami sita,” kata Kepala Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono saat ditemui di kantornya, kemarin.

Menurut Hindarsono, dari sebelas mobil mewah itu, tiga di antaranya masih disita dan berada di Direktorat Lalu Lintas.

“Sisanya sudah dikembalikan, karena saat dicek dealer-nya jelas,” ujarnya.
 
Hindarsono menjelaskan, mobil yang saat ini masih di Direktorat Lalu Lintas adalah Lamborghini hijau dan Lamborghini putih dengan pelat nomor polisi B 8 R. Kedua mobil menunggu hasil pemeriksaan dan pengecekan.

“Lamborghini hijau yang digunakan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abraham Lunggana alias Lulung disita pada 31 Agustus 2014 malam,” ungkapnya.

Dari sebelas mobil mewah yang disita, Hindarsono menyatakan tak ditemukan yang mobil yang masuk ke Indonesia secara ilegal alias diselundupkan. Semuanya resmi karena memiliki ATPM.

Hindarsono mengatakan mobil-mobil itu tak memiliki kelengkapan surat, karena dealer baru mengeluarkannya enam bulan setelah pembelian.

“Jadi, untuk mobil mewah, surat-suratnya baru turun enam bulan kemudian, tapi mobilnya sudah diantarkan saat dia membeli. Kenapa enam bulan, ya itu ditanyakan ke dealer-nya,” ujarnya.

Hindarsono mencontohkan, seperti kasus Lamborghini milik artis Syahrini. “Itu dia (Syahrini) ternyata memakai pelat mobil yang lain, yang dipasangkan di Lamborghini-nya.”

Hindarsono menegaskan, tahun ini Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya gencar menindak mobil mewah yang berseliweran di jalanan Ibu Kota.

“Kalau tahun lalu, penindakannya digabung seluruh mobil. Tapi tahun ini kami full-kan mobil mewah, kami cek surat-suratnya. Kalau ada yang pakai mobil bodong, kami tangkap,” tandasnya.

Dicari-cari, Lulung Datang Ke Polda Beri Penjelasan

Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, saat ini Direktorat Lalu Lintas tengah menelusuri kelengkapan surat-surat tiga Lamborghini yang diamankan. Salah satunya milik DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung.

“Diamankan tiga mobil Lamborghini, warna hijau, putih dan kuning. Dua kita amankan di SCBD, diduga kebut-kebutan dan kita lakukan razia. Satunya warna hijau milik Haji Lulung,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, kemarin.

Rikwanto mengatakan, Lamborghini Haji Lulung tersebut sudah diamankan di Polda Metro Jaya untuk ditelusuri surat-suratnya. Pihak Polda akan memeriksa dealer yang mengeluarkan mobil tersebut kepada siapa dan kelengkapan surat-surat lainnya.

“Kita masih memerlukan beberapa hari untuk meyakinkan penyidik bahwasanya mobil itu ada surat sahnya, namun masih dalam proses pengurusan. Jadi belum bisa kita katakan ini mobil bodong, tunggu dulu, karena memang surat-suratnya masih ditelusuri,” ungkapnya.

Menurut Rikwanto, Haji Lulung menyerahkan sendiri mobil miliknya kepada pihak kepolisian. “Ya, dia menyerahkan. Kita sudah cari, namun dia menyerahkan ke Ditlantas,” katanya.

Ia menyampaikan, penyidik Ditlantas Polda Metro Jaya, saat ini sudah memeriksa dealer mobil Lamborghini B 1432 SHV warna kuning.

“Lainnya, menyusul. Itu dealer mobil (Lamborghini) yang warna kuning. Kalau dealer mobil Haji Lulung masih dalam proses pemanggilan,” tandasnya.

Kepala Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hindarsono menambahkan, polisi telah meminta keterangan dari Abraham Lunggana alias Lulung terkait dengan Lamborghini miliknya.

Dalam pemeriksaan itu, Lulung juga menyerahkan dokumen kelengkapan kendaraan. “Kami sudah meminta keterangan pada Sabtu lalu,” ujar Hindarsono.

Lamborghini yang dipakai Lulung ramai diberitakan setelah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan itu membawanya saat pelantikan anggota DPRD, pekan lalu. Kepada wartawan, Lulung mengaku kendaraan mewah itu milik temannya. Dia hanya meminjam.

Lulung kemudian menunjukan surat keterangan Lamborghini bernomor polisi B 1285 SHP yang dikendarainya. Menurut dia, nomor polisi yang digunakan di mobil tersebut hanya sementara. Dokumen dan surat kelengkapan kendaraan sedang diproses di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Pemilik Mobil Mewah Bikin Izin Bulanan

Hindari Pajak Miliaran

Pengacara nyentrik Hotman Paris dikenal sebagai kolektor mobil mewah. Mulai dari Ferrari hingga Lamborghini dia miliki. Bagi Hotman, mobil mewah itu sebagai sebuah lembang prestise, kebanggaan bagi yang memakainya.

Ia merasa miris dengan sejumlah mobil mewah yang kena tilang polisi. Pasalnya, para pemiliknya ternyata tak melengkapi mobil dengan surat-surat. 

“Saat kita mengendarai mobil mewah itu ada kebanggaan. Tapi kalau belum beres surat-suratnya, ilegal, apa yang bisa dibanggakan?” cibirnya.

“Soalnya banyak yang punya mobil mewah itu menghindari pajak. Bisa miliaran, buat PPNBM dan balik nama,” urai dia.

Hotman mengaku dirinya selalu taat bayar pajak mobil mewah miliknya. Karenanya dia pun dengan bangga melenggang di jalan tak khawatir kena tilang atau distop polisi.

Menurut dia, sangat penting bagi para pemilik mobil mewah untuk taat pajak. Karena bagaimanapun, kalau mereka ada yang kena tilang, citra buruk mobil ilegal akan merembet ke mobil-mobil mewah lainnya.

“Mereka itu sudah punya duit tapi ingin menghemat pajak. Ada juga itu yang bikin izinnya bulanan, setiap bulan diperpanjang biar nggak kena pajak,” terang Hotman.

Pasang Pelat Aspal, Syahrini Tidak Ditindak

Memasang pelat nomor aspal di mobil sport mewah juga pernah dilakukan Syahrini. Penyanyi seksi itu memiliki Lamborghini Aventador warna emas. 

Ketika meresmikan tempat karaokenya di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.  Pada bagian belakang mobil buatan Italia itu terpampang pelat nomor B 1 SYR. Tiga huruf di belakang merupakan inisial namanya.

Polisi kemudian menelusuri pelat nomor itu. Dalam catatan polisi, pelat itu memang dikeluarkan untuk Syahrini. Namun untuk dipasang di Mercedes Benz-nya. Bukan Lamborghini.

Meski begitu, polisi tak menindak Syahrini. Kenapa? “Adapun nopol (nomor polisi) itu ada di Lamborghini-nya, dia tempelkan dalam sesi foto-foto saja, setelah itu dicopot kembali,” ujar Kepala Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. “Tindak melanggar hukum,” tandasnya.

Tak lama setelah terekspose memasang pelat nomor aspal, Syahrini pun mendatangi Polda Metro Jaya. Tujuannya untuk membuat pelat nomor bagi Lamborghini-nya.

Nomor B 1 SYR itu hendak dipindahkan ke Lamborghini. Sementara Mercedes Benz putih milik Syahrini dibuatkan nomor baru. “Sudah diganti dengan nopol B 8000 sekian,” ungkap Rikwanto.

Syahrini dapat berkah setelah kerap ‘mamerin’ mobil Lamborghini yang diakui miliknya. Baru-baru ini dia resmi ditetapkan sebagai Ketua Previledge Club Indonesia (PCI), klub pecinta mobil sport mewah.

Namun ada yang lucu saat seremonial yang berlangsung Mei lalu. Syahrini terlihat kebingungan saat hendak menyalakan Lamborghini. Akhirnya ia dibantu mekanik yang menguasai mobil berlogo banteng itu.

Apesnya, Syahrini tak sengaja menginjak pedal gas terlalu dalam sehingga Lamborghini tipe Aventador meraung keras. Syahrini pun tersentak kaget. Tak mau kehilangan muka di depan audience dan wartawan, Syahrini langsung mematikan mesin dan turun dari mobil itu.

Ia merasa bangga terpilih sebagai ketua PCI. Pasalnya, selama ini menggemar dan mengemudi mobil-mobil sport mewah didominasi laki-laki.

“Pengemudi perempuan awalnya hanya dua: Nina, pengusaha wanita dan Silvi, pengusaha diamond. Aku hanya seorang biduan,” ceplosnya.

“Kami sering kumpul dan ketemu, ngobrol seputar otomotif. Kenapa harus mengekor ke klub laki-laki?” katanya. Para wanita penunggang mobil super cepat itu memutuskan membentuk PCI. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Israel Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon Barat Daya

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:05

Prabowo Disarankan Perbesar Anggaran Pertahanan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:59

Lampaui Target, Peserta Pameran TEI ke-39 Tembus 1.460 Exhibitor

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:57

Khofifah Kuatkan Kehidupan Beragama Lewat Pesantren

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:49

Bikin Bingung Pemilih, Trump dan Istri Beda Pandangan Soal Aborsi

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:46

Tampung Keluhan Hakim, DPR Pertimbangkan Revisi UU Kehakiman

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:40

Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:34

Perdana, Wakil Myanmar Bakal Hadiri KTT ASEAN di Laos

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:26

Harga Pangan Bervariasi: Beras Turun, Minyak Goreng Naik

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:25

Bikin Ngeri, Timnas Jepang Panggil 22 Pemain di Eropa

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:24

Selengkapnya