Berita

Saleh Husin/net

Politik

Hanura: Kursi Ketua DPR Mestinya Jadi Hak Partai Pemenang

SENIN, 01 SEPTEMBER 2014 | 04:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

. Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin juga sepakat mestinya partai pemenang Pemilu otomatis menjadi Ketua DPR RI. Karena itu dia menyayangkan UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) yang mengatur hal tersebut direvisi sehingga penentuan pimpinan DPR dilakukan secara voting.

"Mestinya, sebagai penghargaan kepada partai pemenang yang akan jadi pimpinan DPR. Tapi itu diubah," jelas Saleh Husin kepada wartawan saat menghadiri Muktamar PKB di Hotel Empire Palace, Surabaya Minggu pagi (31/8).

Revisi UU MD3 tersebut buah kerja sama fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta. Dengan aturan itu, Ketua DPR bersama empat wakil akan dipilih oleh anggota DPR melalui sistem paket. PDIP sendiri yang merupakan pemenang Pemilu menggugat UU tersebut.


Saleh mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang putusan MK. Dia berharap, MK sudah memutuskannya sebelum pelantikan anggota DPR 1 Oktober mendatang.

"Agar pembahasan revisi tata tertib selaras dengan (putusan MK)," jelas Sekretaris Fraksi Hanura yang kembali terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur 2 ini.

Namun kalau gugatan PDIP itu ditolak, Saleh Husin berharap partai pendukung Jokowi-JK bertambah. Sehingga bisa menang dalam voting.

"Semua cair, apapun bisa terjadi. Mudah-mudahan ada yang bergabung. Komunikasi terus dibangun," jelas Saleh tanpa berkenan membeberkan partai apa kira-kira yang akan merapat ke koalisi pendukung Jokowi-JK itu.

Partai pendukung Jokowi-JK adalah PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura. Sedangkan partai pengusung Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih adalah Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan PPP. Kalau voting, pendukung Prabowo-Hatta akan menang.

Sementara soal kursi menteri, Saleh Husin menyerahkan kepada Jokowi sebagai pemilik hak prerogatif. "Kalau diminta, kader Hanura banyak yang siap menempati setiap pos yang diinginkan," tandasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya