Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar heran masih ada orang Indonesia yang bergabung dengan kelompok garis keras, seperti Negara Islam Irak and Suriah alias ISIS. Namun, Muhaimin mengajak untuk introspeksi kenapa hal itu terjadi.
"Katanya Nahdlatul Ulama besar, pesantren di mana-mana, tapi kok masih ada ISIS," ujar Muhaimin.
Menurutnya, 80 persen umat Islam Indonesia merupakan penganut ajaran ahlu sunnah wal jama'ah yang cinta perdamaian. Tapi sayangnya, mayoritas umat Islam itu terlalu pasif,
silent majority.
"Tapi para kiai sudah membicarakan (bahaya dan mengantisipasi, red) kelompok radikal, yang namanya ISIS," tegas Muhaimin.
Karena itu, PKB dan NU akan menggelorakan Islam yang rahmatan lil alamin. Yaitu, Islam damai, Islam ramah dan memberi solusi, bukan Islam yang marah.
"PKB dan NU akan tampil menunjukkan jati diri. Agar yang radikal tidak mendominasi dan merusak citra Islam Indonesia," ungkapnya.
PKB sendiri, sambung Muhaimin siap menjadi ujung tombak Islam
rahmatan lil alamin tersebut. Apalagi itu merupakan warisan pendiri partai tersebut, alm Abdurrahman Wahid. "Gus Dur,
insya Allah perjuangan yang kau wariskan, PKB siap menjadi ujung tombak
rahmatan lil alamin," tandasnya.
Tak hanya itu, Muhaimin juga mengingatkan pesan Gus Dur lainnya yang harus dijalankan kader PKB. Yaitu dekat dan memperjuangkan kelompok tertindas. Karena Allah sebenarnya dekat dengan masyarakat kecil.
[ian]