Berita

Politik

Puan Ikut Singgung Kursi Ketua DPR di Muktamar PKB

MINGGU, 31 AGUSTUS 2014 | 15:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

PDI Perjuangan tetap tak bisa terima hasil revisi UU MD3 yang menyatakan partai pemenang pemilu belum tentu mendapat jatah pimpinan DPR.

Hal ini pun kembali disinggung Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di hadapan undangan dan peserta Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berlangsung di Surabaya, hari ini (Minggu, 31/8).

"Sampai hari ini kami masih menghadapi kendala di DPR. Salah satu hak partai pemenang Pemilu yang coba diganggu dan dihilangkan," kata Puan.


Puan menegaskan hal tersebut bukan karena PDIP sebagai pemenang Pemilu. Lebih dari itu, sebagai penghormatan kepada rakyat yang telah memilih wakilnya pada Pemilu 9 Juli lalu.

"Pada saat Pemilu, rakyat telah memberikan aspirasi. Pimpinan itu juga mesti berdasarkan aspirasi rakyat tapi itu ditiadakan. Jadi buat apa kita berlomba-lomba," kesalnya.

Senada dengan Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar yang mengusulkan agar kursi lima pimpinan DPR dan lima pimpinan MPR dibagi merata ke semua partai, yang masuk parlemen.

Berdasarkan UU MD3 yang lama, pembagian kursi pimpinan berdasarkan jumlah kursi partai yang duduk di parlemen. Karena itu, partai pemenang akan duduk sebagai Ketua DPR, dan wakilnya berturut-turut pemenang berikutnya.Namun, UU tersebut direvisi oleh DPR. Pemilihan akan digelar berdasarkan voting. Karena ada yang tidak terima, UU tersebut kemudian diuji materi ke Mahkamah Konstitusi.

Namun, Puan tidak sepakat kalau kursi pimpinan DPR dibagi rata seperti disampaikan Muhaimin. "Kalau pimpinan DPR RI dibagi rata, gimana kalau nanti 2019 suara rakyat dibagi rata saja. Enggak usah pemilu, enggak usah capek-capek," sindir Puan.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya