Berita

muhaimin iskandar/net

Muhaimin Berharap Demokrat Dukung Pemerintahan Jokowi-JK

MINGGU, 31 AGUSTUS 2014 | 08:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar masih berharap partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bertambah. Agar kebijakan yang dikeluarkan bisa berjalan mulus di Parlemen.

Partai yang diharapkan Muhaimin adalah Demokrat, PAN, atau PPP. Karena ketiga partai tersebut belum memutuskan apakah akan berada di luar pemerintahan.

"Paling tidak Demokrat, kalau nggak mau PAN, kalau nggak mau PPP. Kalau Golkar kan sudah menyatakan oposisi," jelas Muhaimin saat ditemui di acara Muktamar PKB yang baru secara resmi akan dibuka pagi ini (Minggu, 31/8) di Hotel Empire Palace, Surabaya.




Muhaimin berharap Demokrat mau bergabung karena sudah mengetahui cara kerja partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Bagi Muhaimin, Demokrat nyambung dengan partainya.

"Kalau PAN dan PPP pernah satu koalisi (dengan PKB)," sambung Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Karena itu, tambah Muhaimin, semua pimpinan partai pendukung Jokowi-JK bertugas melobi pimpinan partai yang pada Pemilihan Presiden 2014.

Partai pendukung Jokowi-JK adalah PDIP, PKB, Nasdem, dan Hanura. Sedangkan penyokong Prabowo-Hatta yang tergabung dalam koalisi merah putih adalah Gerindra, Golkar, PKS, PAN, Demokrat, dan PPP.

Kemarin, Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon mengatakan, partainya bakal terus melobi partai lain untuk menjalin koalisi di pemerintahan lima tahun ke depan. "Bahkan, levelnya sudah pada pembuat kebijakan dan keputusan," ujarnya usai menghadiri sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (30/8).

Menurut Effendi, pertemuan PDIP dengan sejumlah partai selalu mengagendakan berbagai macam pembahasan. Khususnya keinginan untuk memperkuat pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).

Namun begitu, partai banteng tidak akan memaksa partai lain untuk bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Hebat. "Kalau ajakannya belum bersambut ya kita sabar," demikian Effendi. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya