Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memiliki beberapa badan otonom seperti Garda Bangsa dan PPKB yang beranggotakan para pemuda dan perempuan. Namun, tugas advokasi PKB kepada masyarakat masih kurang.
"Apalagi basis PKB itu kelas bawah, masyarakat pinggiran dan ekonomi lemah seperti petani, buruh dan urban poor. Semakin banyak semakin baik buat PKB," kata Wakil Sekjen PKB Faisol Riza di sela-sela Muktamar PKB di Hotel Empire Palace, Surabaya, Sabtu malam (30/8).
Karena itu, dalam menghadapi Pemilu 2019 nanti, beberapa DPW PKB mengusulkan kepada Muktamar untuk menambah beberapa badan otonom agar PKB semakin mengakar di masyarakat. Diantara yang diusulkan dari aspirasi wilayah adalah Majelis Sholawat Nusantara dan Garda BMI (Buruh Migran Indonesia).
"Khusus Garda BMI ini akan menjadi badan otonom yang akan melakukan advokasi langsung kepada TKI," jelasnya.
Faisol menjelaskan, Garda BMI sendiri sudah terbentuk beberapa tahun lalu dan sudah menjadi bagian dari kerja advokasi PKB. Beberapa kasus TKI di Hongkong dan Malaysia bahkan sudah berhasil ditangani Garda BMI.
"Pada dasarnya, organisasi ini sudah bekerja tinggal diresmikan saja agar bisa lebih besar dan massif di daerah," tambah pria berkacamata ini.
Faisol juga menjelaskan bahwa dengan diresmikan maka seluruh Cabang PKB wajib membentuk cabang-cabang Garda BMI. "Kalau sudah banyak maka advokasi TKI akan semakin mudah dan masalah TKI bisa lebih cepat ditangani, dimanapun juga," tegas mantan aktivis 1998 Faisol Riza.
Muktamar PKB sendiri baru akan dibukan secara resmi pagi ini.
[zul]