Berita

djoko suyanto/net

Ini Klarifikasi Menkopulhukam Soal Pemberitaan SBY Tolak Permintaan Jokowi

KAMIS, 28 AGUSTUS 2014 | 16:58 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengklarifikasi pemberitaan tentang isi pertemuan Presiden SBY dan Jokowi di Bali, kemarin malam.

Klarifikasi disampaikan karena sejumlah media, terutama yang diketahui memiliki afiliasi politik terhadap Jokowi, hanya fokus memberitakan SBY menolak permintaan Jokowi menaikkan harga BBM.

"Pak SBY memberi penjelasan setelah diminta pendapat oleh Jokowi tentang kenaikan harga BBM. Bukan Jokowi minta Presiden SBY menaikkan harga BBM. Jadi jangan hanya difokuskan pada SBY tidak mau menaikan harga  BBM," kata Djoko dalam pesan singkatnya kepada redaksi (Kamis, 28/8).


Djoko yang menjadi perantara komunikasi pertemuan SBY dengan Jokowi menjelaskan dalam pertemuan Presiden SBY memberikan penjelasan atas pertanyaan Jokowi, bahwa tahun lalu sudah menaikkan harga BBM sementara untuk tahun ini ada kenaikan TDL bertahap, dan kenaikan harga LPG 12 kg. Karenanya kepada Jokowi, SBY mengatakan kasihan rakyat kalau harga BBM juga dinaikkan.  

"Yang paling menderita akibat kenaikan itu adalah rakyat.  Inflasi akan naik, harga-harga akan naik, angka kemiskinan otomatis akan naik, pertumbuhan melambat, angka pengangguran meningkat dan sebagainya. Kecuali ada perubahan yang sangat mendasar, misalnya harga minyak dunia naik drastis," kata Djoko mengulangi penjelasan SBY.

"Saat ini kecenderungannya turun. Jadi tidak tepat apabila kebijakan kenaikan BBM itu diambil, sementara itu TDL sudah naik dan LPG 12 kg juga naik maka yang paling  menderita adalah rakyat banyak," sambung dia.

Dalam kesempatan itu Presiden SBY juga menjelaskan kepada Jokowi bahwa pemerintahan nanti masih punya ruang dan kewenangan untuk penyesuaian harga BBM dan fiskal.  

"Itulah lengkapnya pembicaraan Jokowi dengan Presiden SBY," pungkas Djoko Suyanto.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya