Berita

PT Newmont Nusa Tenggara (PTNTT)

Bisnis

Newmont Cabut Gugatan Ke Arbitrase Internasional

Pemerintah Belum Terima Surat Resmi
KAMIS, 28 AGUSTUS 2014 | 09:36 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Newmont Nusa Tenggara (PTNTT) akhirnya menyerah. Perusahaan asal Amerika Serikat itu menarik gugatannya di Arbitrase Internasional terhadap Pemerintah Indonesia terkait pelarangan ekspor mentah mineral.

Juru Bicara Newmont Rubi W Purnomo mengatakan, pencabutan gugatan di International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID) didasari atas komitmen pejabat senior Pemerintah Indonesia yang akan membuka negosiasi kembali untuk menyelesaikan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).

Menurut dia, penandatangan MoU akan dilanjutkan dengan dimulainya produksi di Batu Hijau. Newmont tetap berkomitmen bekerja sama dalam jangka panjang dengan pemerintah dan rakyat Indonesia.


Untuk diketahui, pada Juli 2014 Newmont dan pemegang saham mayoritasnya, Nusa Tenggara Partnership BV mengajukan gugatan ke arbitrase internasional terhadap pemerintah terkait larangan ekspor konsentrat. Langkah Newmont dinilai sebagai upaya untuk menekan pemerintah agar diizinkan ekspor lagi.

Namun, langkah Newmont tidak menyurutkan pemerintah. Bahkan, pemerintah mengancam Newmont dan tidak mau berunding dengan perusahaan tersebut selama gugatan tidak dicabut. Untuk meluluhkan pemerintah, bos besar Newmont Mining Corporation Gary J Golberg datang ke Indonesia untuk melobi pemerintah. Tapi, lobi-lobi tersebut gagal.

(Menkeu) Chatib Basri mengaku belum menerima surat resmi terkait pencabut gugatan arbitrase atas Indonesia. “Saya belum terima suratnya. Alhamdulillah kalau benar begitu,” katanya.

Hal senada disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat. Dia mengaku, belum menerima pernyataan resmi dari Newmont terkait hal ini. Karena itu, dia meminta pemerintah tidak memberikan komentar lebih jauh terkait pencabutan gugatan sebelum mendapatkan keterangan resmi.

“Atas dasar itu memang kami menahan diri dulu untuk berkomentar, meskipun berita itu sudah pasti benar,” ujarnya.

Hidayat memperkirakan, alasan perusahaan tambang itu mencabut gugatannya karena melihat pemerintah bisa melakukan negosiasi secara baik dengan PT Freeport Indonesia sehingga Newmont juga memiliki keinginan yang sama.

“Karena pada waktu perundingan skim penyelesaian Newmont dan Freeport relatif sama, khususnya dalam menyikapi keinginan pemerintah untuk membangun smelter sesuai Undang-Undang Minerba,” kata dia.

Selain itu, keinginan Newmont dan Freeport untuk melanjukan ekspor konsentrat bisa dilakukan dengan membayar bea keluar (BK) yang bisa dikompromikan.
“Freeport saat ini telah bisa memenuhinya sehingga Newmont berkeinginan mengikutinya,” tandasnya.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya