Berita

Politik

Enam UU Pemilu Ini Perlu Dikodifikasi

SENIN, 25 AGUSTUS 2014 | 12:43 WIB | LAPORAN:

Enam UU yang mengatur tentang Pemilu perlu dikodifikasi dalam satu UU Pemilu. Kodifikasi dilakukan dengan memperbaiki materi pengaturan Pemilu secara komprehensif.

Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto menyebutkan, enam UU itu yakni UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah (Pilkada), UU 8/2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU 3/2005 tentang Perubahan Atas UU 32/2004 tentang Pemda menjadi UU, UU 12/2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU 32/2004 tentang Pemda.

Kemudian UU 42/2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, UU 15/2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan UU 8/2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.


"Pembahasan RUU Pilkada yang sekarang ini berhenti di DPR, sebaiknya ditangguhkan dan dilebur ke dalam penyusunan RUU Pemilu," tegas Didik saat diskusi "Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan Pemilu" oleh Pusat Studi Hukum Publik di Hotel Red Top, Jakarta, Senin (25/8).

Menurut Didik, berbagai permasalahan yang muncul di Pilpres 2014 seperti perdebatan daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) juga pembukaan kotak suara adalah contoh perlunya UU Pemilu diperbaiki.

"Perbaikan tidak cukup hanya dilakukan terhadap UU Pileg, UU Pilpres, UU Pilkada dan UU Penyelenggara Pemilu," demikian Didik.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya