Berita

Bisnis

Pertamina: Stok BBM Bersubsidi Masih Level Normal

SENIN, 25 AGUSTUS 2014 | 07:51 WIB

Pertamina dan pemerintah memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia masih normal. Hanya saja, penyalurannya memang sedikit dibatasi.

"Stok BBM yang ada di Pertamina masih berada pada level di atas 18 hari kebutuhan nasional. Itu level yang normal," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir.

Menurut dia, fenomena antrean di wilayah Jawa dan disusul habisnya BBM bersubsidi pada sore hari di SPBU bukan merupakan kelangkaan BBM. Kondisi ini dampak logis dari penyesuaian penyaluran BBM bersubsidi dengan kuota yang tersedia.


"Kami sangat mengharapkan pengertian dan kesadaran masyarakat pengguna mobil pribadi mulai membiasakan diri menggunakan BBM non subsidi," jelasnya.

Dia menegaskan, kuota BBM bersubsidi tahun ini telah dipangkas dari 48 juta kilo liter (kl) menjadi 46 juta kl oleh pemerintah. Untuk menyesuaikan kuota baru itu, Pertamina pun melaksanakan kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi di beberapa wilayah. Jika tidak, stok BBM bersubsidi diperkirakan habis sebelum akhir tahun 2014.

Dengan kondisi tersebut maka hanya ada dua pilihan. Pertama, menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun. Yakni, pertengahan November untuk Solar dan pertengahan Desember untuk Premium. Masyarakat harus membeli BBM non subsidi hingga akhir tahun.

"Atau, mengatur volume penyaluran setiap harinya sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun," sambungnya.

Secara teknis, lanjut dia seperti dikutip dari JPNN (Senin, 25/8), Pertamina telah melakukan pengaturan BBM bersubsidi secara prorata sejak 18 Agustus 2014. Namun, pihaknya tetap menjamin ketersediaan bahan bakar kendaraan dengan BBM non subsidi yang meliputi Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Solar non subsidi.

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Saleh Abdurrahman mengaku masih belum tahu duduk permasalahan dari antrian panjang SPBU di wilayah Jawa. Namun, dia yakin bahwa antrian itu tak disebabkan oleh kelangkaan BBM.

"Ini semestinya bersifat sementara. Pertamina akan segera mengecek ke wilayah tersebut," jelasnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya