Berita

Perum Perumnas

Bisnis

Perumnas Siasati Kekurangan Lahan Melalui Vertical Housing

Harga Rumah Kian Meroket
JUMAT, 22 AGUSTUS 2014 | 09:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perum Perumnas menganggap kebijakan perumahan di Indonesia masih belum maksimal. Apalagi backlog (angka kekurangan) perumahan mencapai 15 juta.

“Ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah saat ini. Salah satu yang harus dilakukan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan perumahan adalah memperhatikan permasalahan di sisi suplai, misalnya keterbatasan lahan yang ada dapat disiasati melalui vertical housing,” kata Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto.

Dia mengatakan, penanganan di sisi suplai juga akan mengerem laju harga perumahan yang kian lama tidak terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).


Menurut Himawan, pemerintah juga harus memperhatikan penyediaan lahan yang terjangkau agar harga rumah bisa terjangkau bagi masyarakat.

“Sekarang pemerintah hanya fokus pada pemenuhan di sisi demand dengan menggelontorkan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bersubsidi,” ujarnya.

Namun, kata dia, berapa pun bantuan KPR bersubsidi yang digelontorkan pemerintah tidak akan menyelesaikan masalah lantaran harga rumah yang kian meroket. Untuk itu, diperlukan suatu skema mata rantai sistem antara supply dan demand yang berkesinambungan.

Selain itu, pemerintah juga harus mencermati perumahan sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat, karena hal itu tidak mungkin diserahkan pada mekanisme pasar. Perlu ada ketersediaan infrastruktur yang memadai, pemenuhan keterbatasan lahan serta pengendalian harga konstruksi.

Untuk diketahui, pada 2013 pertumbuhan kebutuhan perumahan kurang lebih 800.000 unit per tahun. Sedangkan suplai perumahan dari pengembang hanya 150 persen unit per tahun dengan pertumbuhan properti nasional dalam lima tahun terakhir rata-rata 21 persen per tahun.

“Ini pilihan bagi pemerintah untuk menunjuk swasta, membentuk badan baru atau memanfaatkan Perumnas dalam mengurai permasalahan ini,” tandasnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya