Sejumlah mahasiswa yang menamakan dirinya Lingkar Mahasiswa dan Pemuda Jakarta (LIMA-PJ) mendeklarasikan diri menolak penyebaran dan segala bentuk aktivitas jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah DKI Jakarta.
Menurut Ketua LIMA-PJ, M. Idris, ISIS merupakan gerakan yang bertentangan dengan dasar negara Pancasila dan asas Bhineka Tunggal Ika.
"Maka kami menolak dengan tegas dan melarang keberadaan ISIS dan segala bentuk kegiatannya di DKI Jakarta," kata Idris, Selasa (19/8).
Lebih lanjut, pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Indonesia, khususnya Jakarta, untuk bersama-sama menolak paham radikal ISIS dan ikut berperan aktif dalam menjaga tegaknya Pancasila.
"Kami pun mendorong pemerintah untuk melakukan berbagai upaya preventif terkait menyebarnya faham radikal ISIS di berbagai wilayah atau daerah di Indonesia," terang Idris.
Di samping itu, mereka menyatakan siap menjaga kerukunan umat beragama sesuai dengan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dan menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Di tempat yang sama perwakilan Intelektual Muda Nahdatul Ulama (NU), Abdul Ghofur, berharap generasi penerus tetap bertugas menjaga persatuan dan pluralisme.
"Tidak ada gunanya menjadi semakin makmur dan modern, tetapi kehilangan yang amat fundamendal dan terbaik dari bangsa kita. Pancasila, kebhinnekaan, semangat persatuan, toleransi, kesantunan, pluralisme, dan kemanusiaan," pungkasnya.
[ald]