Berita

Dito Ganinduto

Bisnis

Menteri ESDM Baru Jangan Dari Parpol

Investasi Di Bidang Eksplorasi Menurun
SELASA, 19 AGUSTUS 2014 | 09:46 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Presiden mendatang diminta memilih Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mempunyai pengalaman dan terbebas dari kepentingan.

Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto mengatakan, pada 2015 Indonesia diprediksi akan menuju pada krisis energi. Karena itu, dia meminta presiden ekstra berhati-hati menunjuk calon Menteri ESDM.

“Presiden harus memilih orang yang benar-benar tepat dan pengalaman untuk menduduki kursi nomor satu di ESDM,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Selain itu, kata dia, menteri ESDM juga harus pengalaman di birokrasi. Tujuannya, ketika terpilih bisa langsung kerja. Dia menyarankan menteri ESDM tidak berasal dari partai politik, pengusaha, akademisi maupun pengamat.

Alasannya, jika berasal dari parpol dan pengusaha akan banyak kepentingan.
Sementara, jika dari akademisi dan pengamat juga tidak bagus soalnya hanya bisa berteori. Ketika di lapangan tidak bisa melakukan apa-apa untuk meningkatkan produksi.

Selain itu, empat golongan itu juga tidak mempunyai pengalaman birokrasi. Alhasil, ketika ditunjuk, menteri masih harus mempelajari birokrasi.

“Itu akan memakan waktu, sementara produksi kita dan ancaman krisis energi semakin di depan mata. Jika tidak berpengalaman di birokrasi, mereka juga akan kesulitan mengandalikan bawahan,” jelas Dito.

Menurutnya, pekerjaan rumah menteri ESDM mendatang adalah bagaimana mengendalikan subsidi BBM yang terus melonjak dan membebani anggaran negara. Tugas yang lain adalah bagaimana menaikkan produksi minyak nasional yang terus merosot dan meningkatkan iklim investasi minyak dan gas (migas) dalam negeri untuk menarik investasi asing.

Terakhir, kata dia, adalah memperbaiki proses perizinan. Menurutnya, banyak keluhan dari Indonesia Petroleum Association (IPA) terkait berbelitnya dan panjangnya proses perizinan.

“Padahal pemerintah sudah berjanji memangkas jumlah perizinan, tapi sampai mau berakhir pemerintahan belum juga dilakukan,” katanya.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi minyak nasional sampai saat ini hanya mencapai 788 ribu barel per hari. Angka ini masih lebih kecil dibanding target 818 ribu barel per hari.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko mengatakan, realisasi investasi di bidang hulu bisnis minyak dan gas sepanjang Januari-Juni 2014 menunjukkan perlambatan pada sisi eksplorasi sumur baru.

Menurut Johannes, dari realisasi sebesar 12,3 miliar dolar AS hingga Juni lalu, cuma 8 persen yang berupa upaya eksplorasi dari perusahaan migas. “Dari data ini terlihat bahwa investasi di bidang eksplorasi sangat menurun,” ujar Johannes.

SKK Migas juga menyayangkan gagalnya proses pemangkasan izin di sektor hulu. Padahal, masalah utama produksi minyak nasional berada di perizinan eksplorasi yang rumit, mencapai ratusan jenis. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya