Berita

syahganda nainggolan

Pendukung Prabowo-Hatta akan Tolak Tawaran Jokowi untuk Bergabung

SELASA, 19 AGUSTUS 2014 | 10:50 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak akan mendapat tambahan partai pendukung sampai setidaknya 2015 mendatang. Karena sampai saat ini tidak ada partai pengusung Prabowo-Hatta yang mau bergabung Jokowi-JK  andai pasangan nomor urut dua itu dimenangkan Mahkamah Konstitusi.

"Gerindra , PAN dan PKS tidak mungkin (mendukung Jokowi)," jelas pengamat ekonomi-politik Syahganda Nainggolan kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 19/8).

Begitu juga dengan Partai Golkar dan PPP, meski ada desakan dari internal kedua partai itu agar digelar Munas atau Muktamar untuk mengganti kepemimpinan yang ada saat ini. Pasalnya, pihak Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali sama-sama mempertahankan sikapnya, pergantian kepemimpinan kedua partai itu akan digelar 2015.


"Itu tidak akan terjadi. Karena Suryadharma Ali juga sangat keras. Sementara Golkar solid di bawah Ical. Sampai 2015, Ical yang berhak ngetok palu. Kalau pun digoyang-goyang, tidak akan lama. Karena Ical juga seorang yang die hard," tegasnya.

Partai Demokrat juga tidak akan mau mendukung pemerintahan Jokowi. Apalagi setelah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tidak hadir saat Presiden SBY menyampaikan pidato kenegaraan di DPR dan saat upacara kemerdekaan di Istana Negara.

"SBY belum ada pertemuan dengan Megawati. Mega tidak datang itu artinya perang masih akan berlanjut," ungkap pendiri lembaga pengkajian Sabang Merauke-Circle ini.

Soal penambahan partai pendukung ini sudah disampaikan beberapa partai pengusung Jokowi-JK, PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura. Kemarin, Jokowi mengakui sudah ada pembahasan tersebut. Namun, masih mengalami kemandekan. "Sudah berproses, tapi belum ketemu, belum sepakat. Kalau begitu ya gimana dong?" ujar Jokowi. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya