Berita

Hasyim Muzadi

KH Hasyim Muzadi: Tak Ada Demokrasi tanpa Partai Politik

SELASA, 19 AGUSTUS 2014 | 08:33 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tidak ada demokrasi tanpa partai politik. Namun dimana letak posisi dan mekanisme partai di dalam sebuah demokrasi, itu yang berbeda-beda di masing-masing tempat dan negara.

Demikian disampaikan Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK,  Hasyim Muzadi, kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 19/8).

"Jadi sekarang sedang dicari modus dan mekanismenya. Karena meninggalkan partai dalam demokrasi tidak mungkin," jelas mantan Ketua Umum PBNU ini.

Hasyim Muzadi menjelaskan, berdasarkan pengalaman pemerintahan SBY selama selama 10 tahun, terjadi pengkavlingan kekuasaan. Karena kementerian diserahkan kepada partai. Sehingga menyulitkan gerak kabinet.

"Karena departemen berinduk ke partai, terjadi politisasi birokasi dan anggaran. Departemen juga mandul. Presiden mau menegur tidak bisa, karena presiden sendiri ketua partai," sindir Kiai Hasyim.

Oleh karena itu, katanya lagi menambahkan, sedang dicarikan bentuk mekanisme agar bagaimana partai tidak mengkavling kekuasaan ketika masuk pemerintahan Jokowi-JK. "Kan mestinya ketika partai masuk ke negara, dia harus meleburkan diri untuk kepentingan negara. Bukan negara yang dipartaikan," ungkap dia.

Karena itu dia sepakat dengan apa yang dilakukan Abraham Lincoln ketika menjadi Presiden Amerika Serikat. Yaitu, loyalitas kepada partai berakhir ketika loyalitas pada negara dimulai. "Sekarang berbalik, loyalitas kepada partai meningkat ketika sudah masuk kekuasaan," sindirnya lagi.

Meski begitu dia menambahkan, partai-partai pendukung Jokowi-JK silakan mengirimkan nama kadernya untuk kemudian ditentukan presiden apakah masuk kabinet. Namun kalau sudah masuk kabinet, jangan dikendalikan partai. "Partai bisa kontrol lewat legislatif atau lewat Wantimpres untuk menghindari pengkavlingan," tandasnya. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Indonesia Butuh Banyak Dokter Spesialis Jantung

Jumat, 01 November 2024 | 19:59

Pembangunan Tol Jagoratu 2025 Diyakini Tingkatkan Kunjungan Pariwisata dan Ekonomi Sukabumi

Jumat, 01 November 2024 | 19:49

Polisi Geledah Kementerian Komdigi

Jumat, 01 November 2024 | 19:34

Fraksi PKS Dorong Perubahan RUU Perikanan dan UU Kelautan

Jumat, 01 November 2024 | 19:30

Suswono Jangan Recoki Parpol Lain

Jumat, 01 November 2024 | 19:23

Prabowo Makan Malam dengan Ridwan Kamil, Pengamat: Bentuk Nyata Dukungan

Jumat, 01 November 2024 | 18:30

Polres Sukabumi Tangkap Gunawan "Sadbor" Terkait Judi Online

Jumat, 01 November 2024 | 18:06

Halal Kulture Market Potensi Lahirkan Ekosistem Muslim Muda

Jumat, 01 November 2024 | 18:02

Aji Assul Diingatkan untuk Konsisten Melawan Rezim Matakali

Jumat, 01 November 2024 | 17:52

Israel Bombardir Kamp Pengungsi Gaza Tengah, 47 Tewas

Jumat, 01 November 2024 | 17:35

Selengkapnya