Berita

ilustrasi

On The Spot

Pegawai MK Selfie Dengan Polisi Di Pelataran Gedung

Kilas Balik Detik-detik Terakhir Sidang Gugatan Pilpres
SENIN, 18 AGUSTUS 2014 | 09:57 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sidang gugatan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) diwarnai unjuk rasa dari pendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Memakan sebagian badan jalan Medan Merdeka Barat, sejauh ini aksi berlangsung tertib. Ada ratusan polisi yang membentengi gedung MK dari massa pendemo.

Di balik barikade polisi, tiga pria mengenakan seragam batik merah tampak menonton aksi unjuk rasa. Mereka mengenakan tanda pengenal MK yang dipasang di saku baju.

Salah satunya asyik mengambil gambar para pengunjuk rasa dengan komputer tablet yang dibawanya. Sesekali bidikan kamera diarahkan ke polisi yang berjaga di trotoar depan halaman gedung MK.

Keberadaan pengunjuk rasa menjadi “hiburan” tersendiri bagi para pegawai MK yang sejak pagi hingga menjelang tengah malam nanti berkutat mempersiapkan sidang gugatan hasil pilpres. Rutinitas ini sudah berlangsung sejak dua pekan lalu, sejak MK mulai menyidangkan hasil pilpres.

“Lihat-lihat unjuk rasa saja. Iseng,” kata Budhi Ahmad Djauhari, salah satu staf MK.

Jumlah pengunjuk rasa yang datang ke MK pada Jumat lalu tampak lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya. Ratusan orang berkerumun menghadap mobil “komando”. Dari atas mobil yang mengangkut pengeras suara berukuran besar ini, orasi terus disampaikan.

Tengah hari, unjuk rasa dihentikan. Para pendemo lalu membentuk membentuk shaf. Mereka menggelar shalat berjamaah di badan jalan dengan alas seadanya. Banyak yang menggelar kertas korban untuk alas sujud. Usai menunaikan ibadah wajib itu, unjuk rasa dilanjutkan.

Sejak hakim konstitusi menyidangkan gugatan hasil pilpres yang diajukan Prabowo-Hatta Rajasa, ada peraturan baru yang wajib dipatuhi para pegawai MK.

Budhi mengungkapkan, seluruh pegawai MK sudah harus berada di kantor sejak jam 8 pagi. Persidangan digelar pukul 8.30. Sebelum sidang dimulai, para teknisi, panitera, petugas persidangan hingga keamanan sudah harus memastikan tidak ada kendala.

Hampir setiap hari pula, lanjut dia, para pegawai meninggalkan gedung MK pukul 11 malam. Ini berlaku semuanya, tanpa terkecuali. Budhi mengaku bisa menerima bertambahnya waktu kerjanya lantaran ada sidang gugatan hasil pilpres. “Ini memang kerjaan lima tahun,” anggapnya.

Sebagian pegawai sampai begadang di kantor. Ini dilakoni pegawai di kepaniteraan dan administrasi persidangan. Setiap kali MK bersidang, pegawai di kepaniteraan perlu membuat catatan detail semua yang terjadi dalam persidangan.

Catatan jalannya persidangan itu harus diselesaikan hari itu juga. Tidak bisa ditunda. Sebab esok hari sudah ada persidangan lagi yang harus dibuatkan catatannya.

Ini yang membuat 25 pegawai MK sampai harus nginap di kantor. Namun mereka tak terus-terus begadang. “Kalau tidak ada tugas, ya pada tidur juga,” kata Budhi.

Jumat lalu merupakan hari terakhir MK menggelar sidang untuk mendengarkan keterangan dari sejumlah pihak. Ditutup dengan keterangan ahli. Rencananya, sidang kembali digelar pada Kamis, 21 Agustus 2014 dengan agenda pembacaan putusan.

Meski persidangan dijeda, tak berarti kesibukan para pegawai MK berkurang. Menurut Budhi, para staf MK harus menyusun rapi berkas-berkas persidangan.

Berkas-berkas itu akan diberikan kepada hakim konstitusi untuk menjadi bahan mengambil keputusan.  Ia berharap jam kerjanya kembali normal setelah gugatan hasil pilpres diputus.

Masih di pelataran gedung MK, tiga pegawai perempuan tampak selfie (berfoto bersama) dengan para polisi yang bertugas menjaga kantor lembaga ini. Saat itu, MK telah menuntaskan persidangan gugatan hasil pilpres dengan agenda mendengarkan kesaksian dan keterangan dari berbagai pihak. Babak berikutnya MK akan memutuskan gugatan yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa itu.

Beberapa pegawai MK tampak keluar untuk mencari udara segar atau sekadar menghilangkan penat karena selama dua pekan bekerja hingga belasan jam sehari.

Seorang pegawai perempuan mengungkapkan dirinya senang sidang sengketa hasil pilpres segera usai. Pasalnya, sejak gugatan digelar dia harus pulang larut malam. “Kemarin (Kamis—red) semua pulang jam 11 malam. Sampai rumah jam 12,” kata pegawai yang mengenakan kerudung kuning itu ketika ditemui Jumat sore.

Menurutnya, sudah kewajibannya pegawai MK untuk melayani mereka yang bersengketa di MK sekalipun harus bekerja hingga larut malam. Diakuinya, seluruh pegawai MK kompak tidak pulang sebelum sidang MK selesai.

Bukankah pada malam hari angkutan umum jarang? Naik apa para pegawai pulang ke rumah? Menurut dia, ada kendaraan untuk mengantar pegawai pulang. “Sekarang nggak naik bus lagi, tapi pakai mobil kantor,” sebutnya.

Menurutnya, ada kelebihan menggunakan mobil kantor dibandingkan bus. Pegawai yang satu arah naik mobil yang sama. Mereka akan diantar sampai depan rumah. Kalau bus diturunkan di jalan yang dekat paling tempat tinggal pegawai itu.

Sejak digelar sidang gugatan hasil pilpres, tak bisa lagi masuk gedung MK dari pintu utama yang berada di belakang 9 pilar menjulang. Pintu kaca disana, tertutup dan terkunci. Puluhan polisi, bahkan bersiaga di area itu lengkap dengan tameng-tameng baja.

Semua pengunjung harus melalui pintu di lobby MK. Di sisi kiri dan kanan lobby, terdapat dua metal detektor. Bak masuk bandara, pengunjung harus diperiksa tas melalui alat deteksi tersebut. Pengunjung, kemudian memasuki pintu metal detektor.

Pemeriksaan serupa juga terjadi di pintu masuk lobby. Pengunjung diwajibkan menyerahkan identitas diri untuk ditukar dengan kartu pass berwarna merah putih. Ada kartu untuk tamu, dan wartawan.

Ruang sidang berada di lantai dua gedung MK. Pengunjung dapat menggunakan tangga di sisi kiri dan kanan. Tersedia juga dua buah lift. Tiba di lantai dua, puluhan awak media mengamati jalannya persidangan melalui sebuah televisi layar datar. Tidak semua orang dapat tertampung di dalam ruang sidang.

Para pendukung capres nomor 1 tidak tampak di dalam area sidang. Suasana persidangan pun tampak tenang dan nyaman. Persidangan terakhir itu, berlangsung hingga menjelang azan magrib. Para pemohon termohon maupun tamu, langsung meninggalkan area sidang begitu sidang usai.

Tidak tampak para pegawai MK berseragam batik merah wara-wiri di lantai dasar maupun lantai dua area sidang. Hanya beberapa terlihat di loket penyerahan indentitas diri. Di sanalah, para pegawai MK juga diposkan selama proses persidangan.

Jogging Sebelum Ngantor & Tidur
Cara Hakim MK Jaga Stamina

Para hakim konstitusi punya cara tersendiri menjaga kondisi tubuhnya agar tetap fit selama menyidangkan gugatan hasil pilpres. Meski tampak kecapekan, para hakim ini tak pernah kelihatan ketiduran di ruang sidang. Padahal, setiap hari para hakim ini menjalani sidang dari pagi sampai malam. Dengan lama sidang rata-rata 9 jam.

Begitu sidang Mahkamah Konstitusi (MK) dimulai sejak Pukul 09.30 WIB, wajah para hakim masih tampak segar. Namun, begitu break siang usai, satu persatu wajah para hakim ini mulai terlihat lelah. Di antaranya, Hakim Anwar Usman yang mulai menyandarkan bahunya di kursi. Matanya terlihat sayu menahan kantuk.

Yang sangat terlihat kelelahan adalah hakim Muhammad Alim. Mungkin karena usianya yang paling sepuh di antara yang lain, mencapai 69 tahun. Biasanya dia mulai mengatupkan kedua tangannya, lalu menyandarkan dagunya di sana. Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva yang selalu terlihat fresh di antara yang lain, kadang juga kedapatan menyandarkan kening di punggung tangannya.

Mungkin untuk menyiasati agar tak terlalu lelah, Hamdan Zoelva biasanya menyerahkan pimpinan sidang ke hakim yang lain. Kadang dialihkan ke hakim Patrialis Akbar. Kadang ke hakim Arif Hidayat, dan kadang beralih ke hakim Ahmad Fadlil Sumadi. Meski tampak lelah, para hakim ini tetap tekun mencatat keterangan para saksi.

Ditemui Rakyat Merdeka sebelum persidangan pada Kamis lalu, Patrialis Akbar mengaku sebisa mungkin berkonsentrasi selama jalannya sidang. Ia mengaku punya kiat sendiri agar bisa betah duduk berjam-jam. “Yang penting jaga stamina saja,” ujar Patrialis.

Patrialis, Kamis lalu, tiba di gedung MK sekitar lima menit sebelum pukul 8 pagi dengan menumpang mobil Toyota Vellfire hitam. Bekas menteri Hukum dan HAM itu lalu menceritakan rahasianya menjaga stamina. Apa olah raganya?

“Jalan sebentar sebelum Subuh di sekitaran rumah,” ucapnya. Walau tak lama, olahraga ringan tersebut diyakininya cukup ampuh untuk menjaga badan agar tetap bugar seharian.

Patrialis bilang, meski agenda sidang padat dan bikin lelah, hal tersebut harus dijalani karena bagian dari konsekuensinya. “Ini sudah tugas dan kewajiban. Mau gak mau harus semangat terus. Karena ini menentukan nasib bangsa,” ujarnya.

Patrialis pun menceritakan soal penjagaan keamanannya yang diakuinya semakin bertambah ketat. Begitu pun seluruh keluarganya baik istri maupun anak-anaknya. “Iya, ada banyak Brimob di rumah sekarang,” ungkapnya.

Hakim Wahiduddin Adams mengaku tak punya kiat khusus untuk menjaga staminanya. “Yang penting ibadahnya dijaga. Dan pasrah kepada Allah saja,” ujarnya.

Hakim kelahiran Palembang ini bilang, meski agenda padat usahakan untuk istirahat yang cukup. “Tidur yang nyenyak,” cetusnya.

Soal keamanan yang bertambah ketat, Wahiduddin memakluminya. Menurutnya, hal tersebut merupakan prosedur standar untuk hakim MK. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Israel Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon Barat Daya

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:05

Prabowo Disarankan Perbesar Anggaran Pertahanan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:59

Lampaui Target, Peserta Pameran TEI ke-39 Tembus 1.460 Exhibitor

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:57

Khofifah Kuatkan Kehidupan Beragama Lewat Pesantren

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:49

Bikin Bingung Pemilih, Trump dan Istri Beda Pandangan Soal Aborsi

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:46

Tampung Keluhan Hakim, DPR Pertimbangkan Revisi UU Kehakiman

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:40

Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:34

Perdana, Wakil Myanmar Bakal Hadiri KTT ASEAN di Laos

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:26

Harga Pangan Bervariasi: Beras Turun, Minyak Goreng Naik

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:25

Bikin Ngeri, Timnas Jepang Panggil 22 Pemain di Eropa

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:24

Selengkapnya