Berita

beathor suryadi/rmol

Politik

Beathor Suryadi Ingin Prakarsai Pertemuan Mega dan SBY

MINGGU, 17 AGUSTUS 2014 | 19:28 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Banyak pihak berharap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, namun pertemuan itu hingga kini belum terwujud.

Anggota DPR F-PDI Perjuangan, Bambang Beathor Suryadi bin Ujang Sarbini yang terusik mengirimkan sepucuk surat terbuka untuk Presiden SBY. Pengganti alm. Taufiq Kiemas ini menulis harapan agar pertemuan tersebut bisa terwujud.

Surat prakarsa pertemuan SBY dan Mega ditulis Beathor hari ini. Menurut dia, rekonsiliasi Mega dengan SBY perlu diwujudkan karena ada persoalan serius yang saat ini mengancam bangsa dan Negara. Jika diantara anak bangsa terjadi perpecahan, maka kita tidak akan bisa lepas dari ancaman tersebut.


"Saya sebagai anggota DPR RI "memprakarsai" pertemuan tersebut," kata Beathor kepada redaksi (Minggu, 17/8).

Hubungan Mega dan SBY merenggang sejak 2004. Hubungan keduanya merenggang sejak SBY memutuskan maju dalam Pemilu Presiden 2004. Saat itu, SBY merupakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan era Presiden Megawati. Dalam Pemilu 2004, Megawati yang maju berpasangan dengan Hasyim Muzadi dikalahkan oleh pasangan SBY dan Jusuf Kalla.

Ancaman nyata bagi Indonesia, kata Beathor yang juga merupakan deklarator Relawan Pejuang Demokrasi (Prodem), organ sayap PDIP, adalah masih belum mampu membentengi bangsa, Negara dan rakyat dari rongrongan ideologi dan kepentingan bangsa lain. Padahal, bangsa Indonesia sudah merdeka selama 69 tahun dari penjajahan bangsa asing.

"Indonesia yang kaya raya sekarang ini menjadi "rebutan" gerakan internasional baik ekonomi liberal maupun gerakan bersenjata Islamic State Irak dan Suriah (ISIS) dan juga gerakan-gerakan lainnya yang bertentangan dengan ideologi Pancasila," demikian bagian lain isi surat Beathor, anggota DPR yang menggantikan almarhum Taufiek Kiemas.[dem] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya