Berita

uchok sky khadafi/net

Hukum

BPK, Segera Audit Kinerja Keuangan KPU!

KPK Selidiki Biaya Perjalanan Dinas
MINGGU, 17 AGUSTUS 2014 | 05:37 WIB | LAPORAN:

. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus melakukan audit investigasi terhadap kinerja keuangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu penting dilakukan mengingat amburadulnya kinerja KPU dalam pemilihan umum (Pemilu) yang berlangsung 9 Juli lalu.

Begitu dikatakan Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke Rakyat Merdeka Online, Minggu (17/8).

"BPK harus melakukan audit investigasi kepada kinerja keuangaan KPU, khususnya terhadap layanan operasional dan pelayanan TI serta layanan Teknologi Informasi Pemilu sebesar Rp.17.043.500.000 pada tahun 2014 ini," tekan dia.


Selain BPK, Uchok juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan. Lembaga antikorupsi itu diminta menyelidiki program pelayanan TI. Sebab, data dari alokasi anggaran yang besar dan mahal tersebut gampang dimanipulasi oleh lemahnya sistem yang dibangun.

"Selain itu, hacker juga dikatakan mampu menggelembungkan suara pemilih. Padahal, dana TI untuk pemilu bukan hanya diberikan pada tahun 2014 saja, DPR dan pemerintah juga memberikan alokasi anggaran sebesar Rp.14.625.150.000 untuk tahun 2013," ulas Uchok.

"Apalagi tahun 2012 KPU juga mendapat Hibah dari the international Foundation for electoral system (IFES) berupa  aset peralatan dan mesin yang terdiri dari perangkat Hardware dan software untuk kegiatan pengelolaan data sebanyak 4 unit server, 2 unit air conditioner, dan aplikasi program berdasarkan nota kesepahaman tentang program bantuan teknis bagi penyelenggaraan pemilu nasional tahun 2014," sambung dia menambahkan.

Terakhir, Uchok menyatakan BPK dan KPK juga harus mengaudit biaya perjalanan dinas orang-orang KPU ke luar negeri. Sebab, kenyataannya alokasi anggaran jalan-jalan ke luar negeri ini biayanya sungguh fantasis, dan mahal sekali.

"Dimana belanja jalan-jalan luar negeri sampai sebesar Rp.23.256.261.000. Banyak alokasi perjalanan dinas ini perlu dicurigai karena menandakan orang-orang KPU sering berpergian dengan alasan perjalanan dinas, tetapi sebetulnya hanya untuk jalan-jalan menghabiskan anggaran KPU, atau diduga untuk transaksi di luar negeri," tandas pengamat anggaran ini. [sam]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya