Berita

chairul tanjung

Soal Gaji Menteri, Serahkan Saja ke Pemerintah Baru

SABTU, 16 AGUSTUS 2014 | 17:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Besar kecilnya gaji menteri, idealnya diputuskan pemerintah baru. Pemerintahan Presiden SBY dan para menteri Kabinet Indonesia bersatu II sebaiknya tidak membuat keputusan yang berkait dengan gaji mereka.

"Tidak etis mengingat masa bhakti KIB II akan berakhir dalam hitungan hari," jelas anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo dalam pesan singkat yang diterima redaksi (Sabtu, 16/8).

Bambang mengungkapkan itu menanggapi saran Menko Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) bahwa sebaiknya gaji menteri dan dinaikkan. Karena sudah 10 tahun gaji anggota kabinet tersebut tak mengalami penyesuaian walaupun gaji PNS meningkat setiap tahun.


"Gaji menteri nggak pernah naik 10 tahun. Jadi memang harus naik. Tapi bukan buat saya," ungkap CT, panggilan akrabnya, kemarin.

Menurut Bambang Soesatyo, apa yang dikemukakan CT tersebut cukup ditanggapi sebagai usulan saja. Soal apakah usul itu akan diterima atau tidak, biar pemerintah baru yang menanggapinya.

"Saya sendiri tidak yakin SBY dan KIB-II yang akan demisioner berani bertindak gegabah menaikkan gaji menteri," beber politikus Golkar ini.
 
Lagi pula menurutnya, kalau sudah satu dekade gaji menteri tidak pernah naik, masalahnya harus dikembalikan kepada presiden. Sebagaimana lazimnya, gaji naik kalau perekonomian bertumbuh dan kinerja menteri memuaskan.

"Kalau memang ingin naik gaji, para menteri mestinya berembuk dan mengajukan usulan ke presiden untuk dipertimbangkan," ungkap Wakil Ketua Umum KADIN ini.
 
Karena itu, dia memperkirakan, pemerintah baru akan mempunyai kebijakan khusus mengenai reward and punishment untuk para menteri. "Oleh karena itu, persoalan dan kebijakan mengenai gaji menteri sebaiknya dirumuskan oleh pemerintah baru," tandasnya.

Selain soal sudah 1 dekade gaji menteri tidak naik, CT mengungkapkan alasan lainnya. Dia menyatakan, kalau gaji pejabat negara nggak cukup, pasti akan mencari cara untuk mencukupi kehidupannya.

"Kalau mencukupi dengan cara-cara nggak baik akan menjadi masalah untuk negara. Jadi gaji pejabat negara harus mencukupi kehidupan pejabat itu," tandas pengusaha nasional ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya