Berita

Ansyaad Mbai/net

Pertahanan

Kelompok Radikal Incar Masjid dan Kampus sebagai Tempat Persemaian

JUMAT, 15 AGUSTUS 2014 | 05:16 WIB | LAPORAN:

Kepala Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengaku kaget dengan banyaknya tema kekerasan dalam khutbah Shalat Jumat. Yang membuat Asnyaad kaget khutbah model itu disampaikan para khatib di masjid-masjid ibukota dan bahkan di kantor-kantor pemerintah.

"Saya mendengar langsung ada khatib di daerah Menteng, temanya "Indahnya potong tangan". Saya juga pernah dengar khatib tema Jumatnya "Indahnya Hukum Pancung". Yang lebih bikin saya kaget di masjid daerah jalan Merdeka Barat ada yang mencaci maki SBY saat khutbah Jumat," beber Ansyaad dalam dialog bertajuk "Warning ISIS; Antara Ideologi Agama Vs Gerakan Politik Global;, di Kementerian Agama di Jakarta (Kamis, 14/8).

Asnyaad mengimbau masyarakat mewaspadai titik-titik rawan tumbuh suburnya aliran radikalisme. Salah satunya adalah masjid.

Ansyaad menekankan bukan keberadaan masjidnya yang salah, tapi orang-orang paham aliran keras ini selalu mengincar masjid untuk dijadikan tempat menyebarkan ideologi radikal.

"Hasil penelitian kami, buletin Jumat yang dikeluarkan kelompok radikal dan disebar di masjid-masjid itu empat kali lebih banyak dibandingkan buletin kelompok moderat. Ini penelitian beneran. Makanya masjid jangan sampai dikuasai kelompok radikal," paparnya.

Selain di masjid, Ansyaad juga meminta masyarakat untuk memperhatikan perguruan tinggi yang juga tempat paling rawan penyebaran ideologi radikal.

"Kelompok radikal bukan hanya subur  di kampus keagamaan saja, tapi kampus favorit yang jurusan MIPA atau science. Mereka yang ambil jurusan bukan agama lebih gampang kena karena belajar agamanya belum tuntas dan ngajinya belum tamat. Harus waspada," demikian Ansyaad.[dem]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya