Berita

Hukum

SIDANG HAMBALANG

Yulianis: Uang Kongres Demokrat dari Kas Perusahaan Bukan Kementerian

KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 | 17:10 WIB | LAPORAN:

Uang yang dibawa orang suruhan M. Nazaruddin ke Kongres Demokrat di Bandung, Mei 2010 lalu bukan berasal dari fee proyek-proyek Kementerian dan BUMN. Uang tersebut berasal dari kas Grup Permai, perusahaan milik Nazaruddin dan hasil sumbangan untuk kongres yang dikumpulkan bertahap sejak April 2010.

Begitu kesaksian eks Wakil Direktur Keuangan PT. Anugrah Nusantara, Yulianis dalam persidangan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/8).

Kata Yulianis, yang berasal dari kas perusahaan totalnya sekitar 2 juta dolar AS dan Rp 30 miliar. Sementara yang berasal dari sumbangan 3 juta dolar AS. Total ada lim juta dalam bentuk Dolar AS yang dibawa ke kongres.


Yulianis menerangkan, duit Rp 30 miliar disiapkan sekitar empat hari sebelum berangkat ke Bandung pada Mei 2010. Uang sumbangan tersebut dikumpulkan sejak tanggal 16 April 2010.

"(uang sumbangan) Itu saya dikasih pak Aan dan pak Iwan, nama aslinya saya lupa," tutur dia.

Duit tersebut dimasukkan ke dalam sejumlah tas dan amplop. Ada juga yang diberikan dengan kantong plastik hitam.

"Ada Rp 50 juta, ada Rp 200 juta, ada Rp 2 juta, ada Rp 1 juta. Kalau ditotal-total sekitar 3 juta dolar," urai dia sembari menambahkan nilai sumbangan bervariasi, mulai dari Rp 1 juta.

Soal siapa saja yang menyumbang, Yulianis mengaku tak mengetahuinya. Sebab, tidak disebutkan identitas penyumbang. Namun dia memastikan, uang-uang tersebut diperintahkan Nazar dibawa ke Bandung dengan menggunakan mobil boks.

"Awalnya disuruh membawa Rp 20 miliar dulu pakai mobil boks, hasil sumbangan 3 juta dolar AS," tandasnya.[wid]



Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya