Berita

bonie hargens/rmol

Politik

Bonie Hargens Memecah Belah Koalisi Jokowi-JK

KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 | 03:39 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

‪ Komite Rakyat Nasional (Kornas) mengecam keras komentar pengamat yang juga Koordinator Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Bonie Hargens terkait pembentukan kabinet Jokowi-JK. Kornas yang merupakan salah satu elemen utama pendukung Jokowi-JK menilai komentar Bonie mengacaukan keutuhan koalisi.

"Sebaiknya Bonie Hargens tidak mencampuri masalah internal koalisi parpol pendukung Jokowi-JK," ujar Ketua Umum Kornas, Abdul Havid Permana, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi tadi malam (Rabu, 13/8).

Dia mengingatkan Bonie tidak semestinya menyampaikan komentar yang bisa membuat retak soliditas koalisi diantara partai pengusung Jokowi-JK. Dalam komentarnya Bonie menyebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebaiknya mundur dari koalisi pendukung Jokowi-JK karena menolak peraturan adanya larangan rangkap jabatan seorang menteri dengan jabatan pengurus partai politik.


"Kami mengimbau semua pihak tidak mengambil keuntungan dengan memperuncing bahkan mengupayakan pecah belah koalisi parpol pendukung Jokowi-JK," imbuh dia.

Lebih lanjut dia katakan bahwa elemen relawan mempunyai tugas dan kewajiban mengawal Jokowi-JK untuk memenangkan Pilpres hingga pemerintahan Jokowi-JK berjalan 5 tahun ke depan. Selain itu elemen relawan juga harus terus mengupayakan kesolidan semua elemen pendukung utama Jokowi-JK, termasuk koalisi partai pengusung.

Karena itulah dia juga mengingatkan Bonie untuk tidak asal menyampaikan komentar, menjaga dan memiliki etika politik.

"Kami juga mengecam Boni Hargens yang tidak mempunyai hak untuk menyuruh mundur elemen utama parpol pendukung Jokowi-JK di dalam statemenya. Kami menilai Boni Hargens sudah terlalu jauh mencampuri internal Jokowi-JK," katanya.

"Jika sikap Boni Hargens seperti ini diteruskan maka akan menimbulkan kecurigaan untuk memecah belah dan instabilitas," pungkas Abdul Havid. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya