Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan jajaran Muspida serta seluruh ulama dari pondok pesantren se-Kota Tasikmalaya membubuhkan tanda tangan diatas kain putih sepanjang 200 meter, Selasa siang.
Mereka sepakat menolak paham Islam State Irak of Suriah (ISIS) karena dianggap meresahkan masyarakat dan bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Ya, aksi seribu tanda tangan penolakan paham di spanduk dan diatas kain putih sepanjang 200 meter ini digelar di Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Penandatanganan diawali diatas spanduk oleh Walikota Tasikmalaya, Kapolresta, Dandim dan MUI serta pimpinan pondok pesantren.
Kemudian ratusan warga antusias dan sepakat menolak ISIS dengan membubuhkan tandangan diatas kain yang dibentangkan depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya.
Sebelum melakukan penandatanganan, Muspida bersama tokoh ulama mendeklarasikan dan sepakat untuk menolak paham ISIS masuk ke Kota Tasikmalaya.
Setelah deklarasi ini MUI akan mempersempit ruang gerak ISIS dengan cara melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan elemen masyarakat agar warga Tasikmalaya mengetahui paham ISIS sangat berbahaya.
Kekhawatiran akan meunculnya ISIS di Tasikmalaya memang cukup beralasan, karena beberapa terduga teroris sempat terdeteksi berada Tasikmalaya. Bahkan adanya ormas Islam dan pondok pesantren yang beraliran keras dikhawatirkan akan memunculkan ISIS di Tasikmalaya.
[zul]