Berita

Nusantara

RI Usul Integrasi Iptek dan Kearifan Lokal Masuk Rekomendasi APEC

SELASA, 12 AGUSTUS 2014 | 12:58 WIB | LAPORAN:

21 negara yang tergabung dalam APEC sepakat meningkatkan kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi penanggulangan bencana.

21 negara ini memiliki peran strategi dalam pembangunan dunia. Untuk diketahui, negara-negara APEC berkontribusi 55 persen produk domestik bruto dunia, 59 persen populasi penduduk dunia yang meliputi 52 persen luas permukaan bumi, serta lebih dari 70 persen sumber bencana di dunia. Akibatnya, bencana besar di negara-negara APEC dapat berpengaruh pada mata rantai ekonomi dunia, seperti banjir di Thailand dan tsunami Sendai.

"Iptek dapat berperan secara efektif dan efisien dalam penanggulangan bencana, baik saat pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pasca bencana," kata Kepala Pusat, Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis, Selasa (11/8).


Alasan ini pula yang mendasari tema "Penguatan Iptek dalam Pengurangan Risiko Bencana" diangkat pada APEC Senior Disaster Management Officials Forum, selama dua hari (11-12 Agustus 2014) di Beijing.

Delegasi Indonesia dipimpin Dody Ruswandi, Sestama BNPB, memaparkan pengalaman Indonesia menerapkan iptek dalam penanggulangan bencana. Indonesia mengusulkan agar mengintegrasikan iptek dan kearifan lokal berbasis sosio kultur, disepakati dalam rekomendasi APEC.

Seperti diketahui, masyarakat di daerah bencana banyak yang memiliki kearifan lokal sebagai bagian adaptasi risiko bencana yang ada.

"Bahkan Chili, Mexico, dan Filipina ingin meningkatkan kerja sama dengan BNPB dalam mengintegrasikan kedua hal tersebut," terangnya.

Sutopo menyebutkan beberapa kesepakatan APEC di antaranya meningkatkan kepedulian bagi pengambil kebijakan melalui diseminasi pengurangan risiko bencana (PRB) berbasis iptek; memperkuat iptek dalam PRB, darurat dan pasca bencana melalui tukar informasi, iptek dan pengalaman yang disinergikan dengan kearifan lokal, sistem peringatan dini kerjasama riset, pertukaran para ahli, dan lainnya; serta meningkatkan investasi untuk iptek dan peran dunia usaha, dan sebagainya.

"Selanjutnya rekomendasi ini akan dibahas bersama tingkat menteri sebelum pertemuan tingkat tinggi para kepala negara APEC pada Oktober 2014 nanti di Beijing," demikian Sutopo.[wid]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya