. Masalah kemacetan di Kota Palembang sepertinya akan terus menjadi momok penghuni kota metropolitan terbesar setelah Kota Medan ini. Semakin padatnya kendaraan di Kota Palembang yang diiringi meningkatnya para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di badan jalan, menjadi penyebab utama parahnya kemacetan.
Penataan fasilitas infrastruktur yang dilakukan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dalam mengatasi para pedagang dianggap tidak maksimal. Bahkan, penertiban yang dilakukan petugas yang menjalankan Perda Kota Palembang dalam mengatasi para PKL, baru sebatas wacana tanpa adanya praktek.
Kemacetan sejauh ini terjadi akibat dua penyebab. Pertama, kemacetan diakibatkan semrawutnya perngaturan PKL. Lalu, parkir liar yang memakan badan jalan.
Pedagang yang berjualan di lapak Pasar 16 Ilir juga mempermasalahkan penataan lapak penjual yang semrawut. Sulistio salah satunya. Menurutnya, tidak adanya pemisah antara jenis dagangan di pasar tradisional yang ada di Palembang.
"Wacana Pemkot Palembang dalam menata pasar tradisional menjadi pasar semi modern, belum dipahami dengan mekanisme pengelolaan pasar, seperti dalam membagi penjual dengan jenis-jenis dagangannya, karena jenis-jenis dagangan masih campur aduk, dan harus ada tindakan tegas dari pemerintah terhadap pengelola," tuturnya belum lama ini.
Selain itu juga, pedagang mengeluhkan permasalahan parkir khususnya di kawasan Pasar 16 Ilir. Parkir yang ada di kawasan 16 Ilir sudah sampai ke badan jalan, bahkan sampai ke tengah jalan sehingga membuat ketidaknyamanan bagi para penjual dan pembeli di Pasar 16 Ilir.
"Kami mengharapkan kepada pemerintah untuk menindak tegas masalah parkir kendaraan yang ada di Pasar 16 Ilir ini, karena sangat sempit sekali ruang kami dalam menjajakan dagangan, sehingga menjadi tidak nyaman," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan, pihak pemkot melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan PD Pasar rutin melakukan penertiban para PKL tersebut.
"PKL tersebut sudah sering diperingatkan untuk tidak berjualan lagi di jalanan. Sudah sering dirazia oleh Pol PP namun setelah itu berjualan lagi," ujar Harno beberapa waktu yang lalu.
Disinggung mengenai tindakan selanjutnya, dia mengatakan untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan mencarikan solusi sesegera mungkin.
"Kita akan carikan solusinya bagaimana supaya pedagang tersebut tidak jualan di badan jalan lagi," pungkasnya.
[rmolsumsel/sam]