Berita

Hukum

PILPRES 2014

Tim Hukum Prabowo: Sidang Lanjutan Perjelas Kejahatan Pilpres

SABTU, 09 AGUSTUS 2014 | 00:34 WIB | LAPORAN:

Tim kuasa hukum pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memastikan saksi yang hadir dalam sidang lanjutan makin memperjelas adanya kejahatan terstruktur, sistematis dan massif (TSM). Kecurangan dalam penyelenggaraan Pilpres 2014 itu terjadi di Provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.

"Argumen kami mulai menguat adanya TSM dan unfair process. Itu semua kita dapat dari informasi saksi," kata Firman Wijaya selaku tim kuasa hukum di gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta, Jumat malam (8/8).

Menurutnya, bukti-bukti yang dibeberkan saksi merupakan koreksi buat penyelenggara pemilu. Khususnya dalam sidang terlihat Komisi Pemilihan Umum masih kesulitan menjelaskan daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) yang membesar.


"Jadi, ini koreksi penyelenggaraan pemilu. Belum bisa dibilang calon presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK tapi masih calon," jelas Firman.

Hal itu juga diperkuat juga saat MK menegaskan bahwa pembukaan kotak suara jelas-jelas telah dilanggar oleh penyelenggara pemilu. Menurut Firman, Hakim MK tak perlu ragu-ragu menetapkan penyelenggara pemilu sudah melanggar hukum.

Lebih lanjut, Firman menambahkan, dalam sidang lanjutan besok, tim Prabowo-Hatta akan membawa saksi-saksi yang membuktikan adanya mobilisasi massa ke Tempat Pemungutan Suara melalui barang bukti elektronik.

"Pembuktian demografi juga akan kita lakukan kenapa pendatang itu lebih tinggi. Proses pemeriksaan saksi bisa dilakukan secara silang dan menggunakan alat bukti teknologi," demikian Firman. [why]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya