Berita

denny ja/net

Hukum

Denny JA Cuma Minta Anas Buka Akses ke Demokrat

KAMIS, 07 AGUSTUS 2014 | 15:46 WIB | LAPORAN:

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali, membantah pernah dijanjikan Anas Urbaningrum untuk menggarap survei pemilihan kepala daerah (Pilkada) jika membantunya dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung.

Denny menyatakan niatnya membantu Anas saat itu tulus. Apalagi, Anas "curhat" ke Denny tidak memiliki dana banyak untuk maju sebagai calon orang nomor 1 di Partai Demokrat. Saat itu, Denny hanya mengutarakan permintaan kepada Anas agar tak menghalang-halanginya jika ingin "gabung" ke Demokrat.

"Janji di sini bukan janji Anas akan aktif. 'Yang penting, Nas jangan kamu halangi akses saya masuk ke Demokrat. Cukup jangan halangi saya'," kenang Denny saat bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (7/8).


Denny berbicara seperti itu ke Anas lantaran akses masuk Demokrat memang sangat sulit, ada kompetitor yang menyulitkan.
 
"Karena ada kompetitor juga, saya bilang ke Anas tolong dibantu, dan kemudian Hadi Utomo bilang kepada saya 'ada survei nih'," terang Denny.

Di luar itu, Denny menyatakan sangat bangga jika berhasil memenangkan Anas sebagai Ketum Demokrat. Sebab, saat itu lawan Anas (Marzuki Alie dan Andi Alifian Mallarangeng) punya kekuatan cukup besar. Apalagi, saat itu Andi Mallarangeng didukung oleh Keluarga Cikeas.

"David melawan Goliath, kalau dia menang itu dahsyat sekali. Reputasi saya akan naik. Karena saya hanya backup saja dan biayanya terukur maka pakai biaya pribadi saja tidak masalah," tandasnya.

Dalam dakwaan Anas dipaparkan bahwa survei dilakukan terkait pencalonan Anas sebagai ketum dalam Kongres Demokrat tahun 2010. Menurut JPU KPK, Anas menerima fasilitas berupa survei dari Lingkaran Survei Indonesia dengan biaya Rp 478,632 juta yang dilaksanakan antara bulan April 2010-Mei 2010.

Menurut jaksa, survei itu gratis karena Anas menjanjikan LSI pekerjaan survei untuk pemilihan bupati/walikota dari calon Demokrat. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya