Berita

Hukum

Rombongan Faizal Assegaf dan Eggi Sudjana Bikin Ricuh di KPK

SENIN, 04 AGUSTUS 2014 | 21:03 WIB | LAPORAN:

. Ketua Progres 98, Faizal Assegaf dan sejumlah aktivis organisasi itu menyambangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/8). Tujuannya, menanyakan kembali soal sejumlah laporan dugaan korupsi Gubernur DKI, Joko Widodo.

Kasus yang ditanyakan, antara lain dugaan korupsi 12,4 APBD Solo saat Jokowi selaku Wali Kota, Kasus Bus Trans Jakarta Jokowi senilai Rp1,5 triliun, kasus rekening Jokowi di luar negeri senilai USD 8 juta, serta kasus yang diduga melibatkan Megawati Soekarnoputri dalam skandal Release and Discharge BLBI.

‎Selain Faizal, nampak dalam kelompok tersebut, Praktisi Hukum Eggi Sudjana. ‎Awalnya, mereka tertib. Tapi, entah mengapa tiba-tiba sejumlah aktivis itu memaki-maki seorang wartawan dari media televisi nasional.


Dari teriakannya, diketahui mereka kecewa karena demo progres 98 beberapa waktu lalu di kantor KPK, ditayangkan tv tersebut, berbeda dengan isi tuntutannya. TV tersebut menyebut bahwa demo terjadi karena ada bayarannya.

"Heh bilang bos kamu, saya tahu itu busuknya," gerutu Faizal kepada awak media itu.

Situasi keamanan menjadi ricuh. ‎Sejumlah petugas keamanan KPK dan Polisi berusaha melerai Faizal dan wartawan tersebut. Awak media itu lalu lalu menunjukan bukti berupa video yang membenarkan adanya 'bayaran' pada demo tersebut.

Kemarahan Faizal langsung redam. Oleh petugas KPK, dia dipersilakan untuk melakukan pelaporan. Tapi, Faizal malah menjadi-jadi. Dia minta dipertemukan dengan Komisioner KPK.

Jurubicara KPK, Johan Budi akhirnya menemui Faizal cs. Tapi, suasana malah semakin ricuh. Para pelapor berteriak-teriak, bahkan ada yang coba memukul Johan Budi. Mereka merasa KPK sudah tak adil dalam menangani kasus yang sudah berkali-kali pihaknya laporkan.


"Ini seolah-olah Jokowi kebal hukum, Megawati seolah-olah kebal hukum. Komisioner KPK jangan hanya sekedar ngomong di media massa. Harus tindak lanjut laporan kami. Kami punya bukti makanya laporan kami sampaikan," kata Faisal Assegaf.

Setelah dilerai petugas‎, Johan lalu mempersilahkan mereka untuk duduk bersama di dalam ruang jumpa pers. Disitu, Johan sempat mengklarifikasi mengenai tuntutan-tuntutan para pelapor yang sudah diterima Dumas KPK. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya