Berita

ilustrasi

Menteri Agama: Ideologi ISIS Bertentangan dengan Pancasila

JUMAT, 01 AGUSTUS 2014 | 20:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Umat Islam Indonesia tak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan dengan gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang memperjuangkan negara Islam di Irak dan Suriah dengan menggunakan kekerasan. Apalagi ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terkait beredarnya sebuah video, dimana seorang yang mengaku warga Indonesia telah bergabung dengan ISIS dan mengajak umat Islam mendukung perjuangan ISIS, seperti dimuat YouTube dengan judul 'Join the Ranks'.

"Ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila. Mengatakan Pancasila sebagai thogut (berhala) yang harus diperangi itu sudah amat kelewat batas," ujar tegas Lukman, dalam siaran persnya (Jumat, 1/8).


Lukman menegaskan, ajaran Islam adalah mengajak dan merangkul semua kalangan dengan cara yang baik dan penuh hikmah, bukan menebar ketakutan dan kekerasan.

Apalagi, mengangkat sumpah dan berjanji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing itu bisa menyebabkan kehilangan kewarganegaraan RI. Karena itu, rakyat harus dukung aparat penegak hukum untuk bekerja profesional dalam menanganinya. "Khusus kepada umat Islam Indonesia, agar benar-benar mawas diri," katanya.

Makanya, Wakil Ketua Umum DPP PPP ini mengingatkan di era globalisasi ini, kita harus mampu memperkuat diri sendiri guna menangkal anasir yang bisa mengusik keutuhan kita sebagai sesama umat beragama, berbangsa, dan bernegara.

Karena itu, memanfaatkan momentum Idul Fitri ini saat ini, setiap ormas Islam dengan bimbingan dan arahan ulamanya mampu untuk lebih mengintensifkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, dan menebarkan kemaslahatan bagi sesama dalam bingkai keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya