Berita

net

Politik

Beredar Artikel yang Isinya Janji Membuktikan Rekayasa Pilpres

SABTU, 26 JULI 2014 | 12:24 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Di media sosial, forum kaskus dan pesan berantai beredar artikel yang menyebutkan bahwa tim Prabowo-Hatta, yang bekerja dengan akurasi yang sulit dibantah, memliliki bukti kuat kemenangan pasangan nomor 1.

Dalam artikel bertajuk: "Sengketa pemilu di MK: Data Rekap jenjang KPU vs Data KPU per TPS" yang dimuat di kaskus.co.id, disebutkan bahwa tim saksi dan rekapitulasi suara Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014 adalah tim solid yang masih segar menjadi saksi di beberapa daerah yang satu tahun setengah ini melaksanakan Pilkada seperti Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Lampung. Tim ini tidak pernah memaksakan kehendak jika memang calonnya kalah.

"Sekali lagi C-1 adalah bukti kuat. Ada 12 daerah yang data C-1 dimiliki lengkap dalam Pilpres 2014, 9 Juli kemarin," demikian kutipannya.


Melihat hasil yang berbeda dengan quick count SMRC serta tabulasi kawalpemilu.org, maka tim rekapitulasi Prabowo melihat ada pola sistematis sentralisasi tabulasi yang menjadi acuan bagi tingkat atau jenjang ke bawahnya. Hal ini berbeda dengan sistem sebenarnya bersifat desentralisasi.

Perbedaan di 12 Provinsi itu cukup signifikan, karena membalikkan kemenangan Prabowo-hatta menjadi kekalahan. Tim Prabowo-Hatta memilih beradu data di MK, karena ada waktu sekitar 27 hari untuk bersengketa. MK akan menjadi juri perseteruan antara data riil Tim Prabowo-Hatta melawan KPU. Diyakini bahwa KPU akan menemui kesulitan untuk menolak data C-1 yang akan ditunjukkan oleh Tim Prabowo-Hatta.

Nantinya, akan terlihat sebenarnya apakah KPU pusat memang merancang permainan curang ini, ataukah 12 KPUD tanpa sepengetahuan KPU Pusat melakukan praktik gelembung suara untuk Jokowi-JK.

Situs kawalpemilu.org, yang dirancang seorang pemuda bernama Ainun Najib yang berdomisili di Singapura, diakui masuk akal secara metodologi. Namun sangat mudah membangun sistem seperti itu.

Tim Prabowo-Hatta yakin pertarungan di MK adalah data rekap KPU melawan data C-1 yang juga ditandatangani KPU via KPPS dan saksi. MK sudah berpengalaman menangani sengketa ini, dan tidak pernah mengabaikan data C-1.

"Nanti kami buktikan rekayasanya di MK dan dalam situs resmi yang akan kami publish," demikian kutipan dari artikel yang diposting oleh anggota forum tersebut. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya