Berita

jokowi-jk/net

Politik

Golkar Masuk Pemerintahan, Jokowi-JK Mencla-mencle

KAMIS, 24 JULI 2014 | 18:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Golkar seharusya dibiarkan menjadi oposisi, alias tak perlu dilibatkan dalam kabinet Jokowi-JK 2014-2019. Jokowi-JK sebaiknya tidak membiarkan kepercayaan publik turun karena membatalkan "koalisi ramping".

"Margin kemenangan Jokowi-JK itu kecil. Konsistensi ucapan penting. Jangan mencla-mencle," kicau politisi muda Partai Golkar, Indra Piliang, lewat akun twitternya @IndraJPiliang, Kamis (24/7).

Menurutnya, apa yang dijanjikan Jokowi-JK selama kampanye Pilpres tentang kabinet non-transaksional tidak boleh dibatalkan hanya untuk kepentingan jangka pendek.


Dia juga memastikan, kalau Golkar bergabung ke pemerintahan Jokowi-JK bukan berarti tidak akan ada niat menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK. Niat itu pasti terlaksana jika pemerintahan Jokowi ternyata korup dan penuh nepotisme.

Dia juga mengingatkan bahwa ada tiga sentra kekuatan yang sekarang berlaku yaitu DPR, Presiden dan Rakyat (opini publik). Yang terkuat diantaranya adalah opini publik. Dengan mengajak Golkar masuk pemerintahan, apalagi PKS, akan menurunkan kepercayaan rakyat kepada pemerintahan baru.

"Golkar kalau mau benar, tidak perlu merengek minta jatah menteri. Yang benar itu cari Capres 2019 untuk hadapi Jokowi. Itu yang benar," tegas mantan Ketua Dewan Pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar itu.

"Golkar jangan malu-maluin lagi. Pada 2009 tidak ikut menangkan SBY-Boediono, tapi dapat jatah menteri, lebih kecil dari PKS. Mau gitu terus? Kalau ada kader Golkar yang jadi menteri, non aktifkan dari jabatan pengurus. Fair dikitlah, partai tua kok ngekor terus?" ungkap Indra yang mundur dari jabatan di DPP Golkar demi mendukung Jokowi-JK. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya