Berita

ratu atut/net

Hukum

SUAP PILKADA LEBAK

Ratu Atut: Pertemuan di Singapura Terjadi Tanpa Disengaja

KAMIS, 24 JULI 2014 | 15:25 WIB | LAPORAN:

Gubernur Banten non aktif, Ratu Atut Chosiyah, mengakui pertemuan dengan Akil Mochtar yang saat itu menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), di Singapura pada bulan September 2013.

Atut mengakuinya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (24/7). Meski demikian, tegas Atut, pertemuan tersebut tidak direncanakan. Pertemuan yang akhirnya membicarakan mengenai aturan MK terkait sengketa Pilkada itu terjadi tanpa disengaja.

"Disampaikan Beliau, apabila terjadi sengketa, MK memberikan waktu tiga bulan paling lama. Saya akhirnya mengetahui bila di Banten terjadi sengketa daerah bisa dilaksanakan walaupun setelah bulan Oktober," terang Atut.


Atut mengklaim, selaku Gubernur Banten saat itu dia merasa wajib untuk mengetahui bagaimana prosedur atau aturan untuk mengajukan gugatan dalam sengketa pilkada. Apalagi saat itu ada tiga wilayah bersengketa.

"Saya selaku gubernur punya tanggung jawab untuk menyelesaikan perkara pilkada tersebut. Saya punya kewajiban, perselisihan di akhir Oktober itu tetap dilakukan atau tidak," terang dia.

"Lebih kepada kekhawatiran saya. Saat itu memang di kota Tangerang ada konflik di DKPP. Itulah salah satu yang saya mau ketahui apabila terjadi sengketa yang dilaporkan ke MK," sambung wanita berhijab itu.

Soal apakah dalam pertemua itu masalah Pilkada Lebak juga ikut dibahas, Atut tak membantah. Hanya saja, tak dibicarakan secara spesifik. Dia membantah permintaan bantuan ke Akil terkait sengketa pilkada yang berujung penetapannya sebagai tersangka.

Atut menambahkan, dia mendapat nomor telepon Akil ketika di bandara. Lalu, Atut mengubungi Akil untuk meminta bertemu keesokan harinya. Tapi, dia menegaskan bahwa tujuan utama pertemuan itu adalah silaturahmi.

"Saat itu saya tanya di mana bermalam, beliau (Akil) jawab di JW Marriot. Saya lebih kepada ingin silaturahmi. Itu kaitannya dengan adat ketimuran," tandas kader Partai Golkar itu. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya