Berita

tjahjo kumolo/net

Politik

Sekjen PDIP Kasih Sinyal Kabinet Hanya Disusun Jokowi dan JK

RABU, 23 JULI 2014 | 11:33 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ketua Tim Pemenangan Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo, memberi sinyal bahwa pasangan terpilih itu tak akan terburu-buru membahas susunan kabinet.

Kemarin usai penghitungan suara akhir di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Tjahjo memastikan pembahasan akan dilakukan usai Hari Raya Idul Fitri. Namun tidak jelas kapan tepatnya.

Kepada Rakyat Merdeka Online, Tjahjo meminta semua pihak sabar menantikan kabinet yang akan diumumkan setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2014.


"Nanti setelah pelantikan Presiden RI, 20 Oktober," singkatnya beberapa saat lalu.

Dia memberi sinyal bahwa penyusunan kabinet hanya akan dilakukan oleh dua orang, yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla sendiri. Tjahjo enggan menjawab ketika ditanya apakah pimpinan partai koalisi akan diberikan ruang untuk memberi masukan.

"(Disusun) Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla," tegas Sekjen DPP PDIP itu.

Sebelumnya juga, Tjahjo menyebutkan bahwa pihaknya menginginkan pemerintahan bersistem presidensial yang kuat didukung oleh parlemen yang benar-benar solid. Tapi bukan berarti harus bagi-bagi kursi di antara koalisi.

"Sejak awal kami tidak bagi-bagi kursi dan koalisi tanpa syarat. Orang partai yang tidak sesuai bidangnya juga tidak akan dipilih," ujarnya kemarin siang saat penghitungan suara Pilpres masih berlangsung.

Sementara kemarin malam, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyampaikan hal berbeda. Dia berharap, pimpinan partai koalisi akan dilibatkan dalam penyusunan kabinet.

Ia mengatakan, proses penyusunan kabinet merupakan hal penting yang tak dapat dilakukan oleh satu pihak tertentu. Dalam hal ini, ia ingin ada ruang luas untuk semua partai pendukung memberikan masukan dan pertimbangannya, tanpa harus memaksakan posisi tertentu dalam kabinet tersebut.

Menurut bos Media Group itu, hal tersebut mesti dilakukan demi efektivitas pemerintahan mendatang. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya