Berita

budiman/net

Pertahanan

Kaget, Legislator PDIP Minta SBY Jelaskan Alasan Budiman Dicopot

SELASA, 22 JULI 2014 | 14:03 WIB | LAPORAN:

Pencopotan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman dari jabatannya mengejutkan banyak pihak, termasuk Komisi I DPR yang menjadi mitra kerja TNI AD.

Salah satu anggota Komisi I DPR yang mengaku kaget adalah Helmy Fauzi.

"Pencopotan posisi KSAD hak prerogatif presiden dan kesan sangat mendadak," kata Helmy Fauzi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/7).


Terkait pergantian tersebut, Budiman mengaku sudah dapat kabar melalui sambungan telepon dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Budiman memegang posisi KSAD sejak September 2013. Dirinya akan memasuki masa pensiun pada 25 September 2014.

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, untuk menghilangkan kecurigaan publik di balik pencopotan tersebut, alangkah elegannya jika Presiden SBY menjelaskan latar belakangnya ke publik. Apalagi kabar ini di tengah KPU akan mengeluarkan pengumuman Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

"Penjelasan dari Presiden SBY menjadi penting untuk menghindari terciptanya polemik dan spekulasi," katanya.

Helmy mengakui sistem politik Indonesia tidak mengenal masa demisioner kepresidenan.Namun dia berharap  Presiden SBY tidak mengeluarkan kebijakan strategis di saat KPU telah menetapkan capres dan cawapres terpilih.

"Setelah KPU menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih sebaiknya tidak ada lagi kebijakan strategis yang dikeluarkan pemerintah," imbau Helmy.

Dirinya menambahkan, Komisi I DPR sebelumnya sempat meminta penjelasan pemerintah saat Budiman melakukan rangkap jabatan sebagai KSAD dan Sekjen Kementerian Pertahanan.  Sayangnya, permintaan itu tidak mendapat respon yang memadai. Makanya info pencopotan itu membuat kaget dirinya, mungkin juga anggota Komisi I DPR lainnya.

Namun ia mengapresiasi pencapaian yang dilakukan Budiman selama menjadi KSAD. Sosok Budiman dianggap telah sukses menjalankan tugas sebagai pimpinan angkatan darat.

"Budiman telah menunjukkan sikap sebagai prajurit yang netral profesional dan tegas selama menjalankan tugas mengawal pesta demokrasi," tandas Helmy.

Dengan pergantian posisi KSAD, Helmy berharap regenerasi di tubuh AD berjalan baik dan membawa penyegaran.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya