Berita

Politik

Amien Rais Tidak Pernah Bernazar Jalan Yogya-Jakarta Kalau Jokowi Menang

SENIN, 21 JULI 2014 | 22:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tokoh reformasi yang juga Ketua MPP PAN, Amien Rais, dipastikan tidak pernah bernazar atau berjanji akan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta seandainya Joko Widodo-Jusuf Kalla menang di Pemilihan Presiden 2014 ini.

Karena itu, pemberitaan yang mengungkit adanya nazar Amin Rais tersebut dinilai mengada-ngada dan cenderung tendensius. Berita dan kicauan di media sosial terkait hal itu tidak memiliki dasar sama sekali.

"Sebagai kader muda PAN, tentu saya gelisah membaca berita dan kicauan di media sosial. Karena itu, saya sudah menanyakan langsung hal ini pada Amien Rais. Beliau memastikan bahwa nazar itu tidak pernah ada," tegas Sekretaris Jenderal DPP BM PAN, Ahmad Yohan, (Senin, 21/7).


Selain itu, Yohan juga meminta pihak-pihak yang menyebarkan berita fitnah itu untuk membuktikan pemberitaannya. Mereka diperbolehkan untuk mencari kliping koran atau dibrowsing di internet. "Dipastikan, bukti-bukti tersebut tidak akan pernah mereka temukan," imbuh Yohan.

Yohan menambahkan Amien Rais adalah tokoh dan ikon  demokrasi di Indonesia. Tentu secara sadar beliau tidak mungkin menyampaikan hal-hal seperti itu. Apalagi, di dalam pesta demokrasi tentu ada yang kalah dan menang.

"Amien Rais kan tidak buat survei dan prediksi. Sebagai pendiri PAN tentu beliau berkeinginan memenangkan calon yang diusung PAN. Tetapi, kalau lantas media membumbui dengan berita atas dasar cuitan yang tidak jelas dan cenderung fitnah maka ini namanya jurnalisme abal-abal," tegas dia.

Berkenaan dengan itu, Yohan meminta agat pemberitaan soal nazar tersebut segera dihentikan. Selain tidak konstruktif, pemberitaan itu sendiri sangat jauh dari kebenaran. Saat ini, pihaknya sedang mendata media-media yang ikut memberitakan. Selanjutnya, pihaknya akan menyurati untuk meminta klarifikasi mereka terkait isi berita yang dipublikasikan.

"Jika ternyata mereka tidak bisa buktikan, kami tidak segan-segan untuk membawa kasus ini ke pihak penegak hukum. Kami sedang mempelajari kemungkinan ke arah itu," demikian Ahmad Yohan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya