Kemarin (Minggu, 20/7) atau dua hari menjelang pengumuman hasil pemungutan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) puluhan mahasiswa Jogjakarta dan Jakarta dari berbagai kampus dan organisasi menggelar aksi damai Jogjakarta.
Sebagian dari mereka berjalan kaki dari Jalan Abu Bakar menuju di Titik Nol (0) Jogjakarta. Sebagian lagi berangkat dari kawasan Lempuyang dan bertemu dengan rekan mereka di Titik Nol.
Di Titik Nol itu mereka menggelar aksi damai selama 30 menit.
Beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Timur Tengah juga ikut dalam kegiatan ini.
Ustad Toton Fatoni, salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar, Mesir, misalnya, mengatakan dirinya terpanggil ikut hadir ke Titik Nol untuk sama-sama menyerukan perdamaian dalam konteks Pilpres 2014.
Dukung mendukung capres adalah hak setiap warga negara dalam era demokrasi ini, kata dia.
Namun saat presiden telah terpilih maka semua warga harus mendukung semua program yang baik dan memberi masukan saran sekiranya kurang tepat.
“Begitulah demokrasi yang sehat,†kata Ustad Toton lagi dalam keterangan yang diterima redaksi.
Sementara Korlap Jaringan Mahasiswa Jakarta-Jogjakarta, Adiyta, dalam orasinya menyerukan kedua belah pihak dan para pendukung masing-masing untuk kembali berjuang demi bangsa dan negara.
“Karena kita satu bangsa. Selama pemilu boleh ada perbedaan. Setelah pemilu kita bersatu lagi,†kata mahasiswa Universitas Gadjah Mada ini.
Aditya mengingatkan agar siapapun yang menang tidak bersikap mentang-mentang dan menyingkirkan lawan.
“Kalau memang ada yang bagus dari kubu lawan hendaknya dapat diakomodir untuk sama-sama membangun bangsa,†sambung dia.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan mahasiswa dari Jakarta, Noval, mengatakan bahwa kedua pasangan yang bertarung adalah putra-putra terbaik bangsa.
Mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) i meminta kedua belah kubu capres dan pendukung mereka menjaga perdamaian dan persatuan bangsa setelah hasil pemilu diumumkan KPU.
Mahasiswa Jogjakarta yang ikut dalam aksi damai ini berasal dari UGM, UIN Sunan Kalijaga, UAJY, UTY, Universitas Mercubuana. Sedangkan mahasiswa Jakarta berasal dari Universitas Trisakti, Universitas Jayabaya, Universitas Azzahra, Universitas Bung Karno, dan STEBank.
Dalam aksi yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut, selain orasi perwakilan dari berbagai kampus dan deklarasi damai, mahasiswa juga membentangkan poster-poster yang bernada perdamaian pasca Pilpres 2014.
[dem]