Berita

Politik

Ternyata Pernyataan Mahfud MD Dimutilasi MetroTV

SENIN, 21 JULI 2014 | 04:58 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ketua tim kampanye nasional kubu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa merasa terganggu oleh pemberitaan MetroTV yang memutilasi pernyataannya sehingga memunculkan kesan berbeda.

Tadi malam (Minggu, 20/7), melalui deputinya, Hendra J. Kede, Mahfud MD memancarluaskan pesan berisi penjelasan utuh sikapnya terkait dengan proses rekapitulasi suara nasional Pilpres 2014 yang sedang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga kemungkinan kubu Prabowo-Hatta membawa dugaan kecurangan ke Mahkamah Konstitusi.

Berikut adalah is lengkap penjelasan Mahfud MD itu:


Ada statement saya yang dimuat tak lengkap oleh MetroTV sehingga menjadi tak utuh dan memberi kesan se-akan-akan saya menyatakan Jokowi sudah menang pilpres dan Prabowo kalah.

Dikesankan juga saya sudah mengembalikan mandat sebagai Timkamnas.  Yang benar begini:

Saya ditanya: Bagaimana persiapan Tim Prabowo-Hatta menghadapi penetapan KPU tanggal 22 Juli yang akan datang?

Saya menjawab: Timkamnas biasa-biasa saja, menunggu keputusan KPU dan tidak mengerahkan massa. Kalau ada yang mengerahkan massa itu adalah relawan, bukan Timkamnas.

Ditanya lagi tentang rencana Timkamnas setelah tgl 22 Juli maka saya menjawab tergantung keputusan KPU.

Saya masih percaya Prabowo-Hatta menang berdasar data yang kami punya. Tapi kalau ternyata Jokowi yang menang maka saya tentu harus menerimanya secara fair.

Saya akan menyampaikan kepada Prabowo-Hatta bahwa saya gagal mengantar Prabowo menang. Terlepas dari soal menang atau kalah tanggal 22 Juli itu saya akan mengembalikan mandat karena Timkamnas itu memang hanya sampai keluarnya keputusan KPU.

Tak akan ikut jika ada proses hukum ke MK. Kalau harus ke MK, baik Prabowo yang digugat (karena menang)  maupun yang  menggugat (karena kalah) maka saya tidak ikut.

Yang mengurus ke MK itu Tim Hukum, bukan Timkamnas.

Demi kode etik, sebagai mantan ketua MK saya tak bisa mengurus perkara di MK.

Itulah yangsaya katakan kepada MetroTV, KompasTV, dan Trans 7. Tapi MetroTV mengambil bagian-bagian tertentu yang memberi kesan seakan-akan saya mengatakan Prabowo-Hatta sudah kalah. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya