Berita

net

Politik

Munas Golkar di Awal Oktober adalah Harga Mati

MINGGU, 20 JULI 2014 | 03:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sejatinya. hampir semua kader Partai Golkar lebih memilih mendukung Jusuf Kalla (JK) sebagai calon wakil presiden yang berpasangan dengan Joko Widodo di Pilpres 2014.

Namun, karena ada ancaman DPP Partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie akan memecat yang mendukung JK secara terbuka, maka dukungan dari 33 DPD I Partai Golkar itu masih mereka tahan dalam dalam hati sampai penetapan hasil resmi Komisi Pemilihan Umum tanggal 22 Juli.

"Mereka menunggu penetapan KPU kepada pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang Pilpres," kata politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, beberapa waktu lalu.


Menurutnya, sesudah Jokowi-JK ditetapkan KPU sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, maka otomatis kader-kader Golkar terutama DPD-DPD II pendukung Prabowo-Hatta akan beralih mendukung Jokowi-JK.

Kata Bintang, mereka lebih memilih setia kepada JK yang merupakan kader Golkar dan juga menjabat Wakil Presiden. Hal itu sesuai dengan bunyi pasal 4 Ikrar Panca Bhakti Partai Golkar yang berbunyi "kader Golkar menjunjung tinggi kesetiakawanan".

"Jadi, tidak ada alasan mereka setia kepada Aburizal Bakrie atau ARB yang bertubi-tubi kalah menjadi capres ataupun cawapres. Lebih-lebih tidak ada alasan untuk loyal kepada Koalisi Permanen Merah Putih (koalisi pendukung Prabowo-Hatta) yang tidak punya dasar kuat," ucap Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR ini.

Dia yakin makin kuat dorongan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar untuk menggeser ARB dari pucuk pimpinan Golkar. Munas itu dilaksanakan paling lambat awal Oktober 2014, atau sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang baru.

"Pendek kata, Munas Golkar bagi pendukung Jokowi-JK adalah harga mati," tegasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya