Berita

net

Proyek MRT Jadi Merugikan karena Tidak Diawali Analisa Mendalam

SABTU, 19 JULI 2014 | 13:28 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Diakui, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) adalah salah satu ide segar mengatasi enam faktor penyebab kemacetan di ibukota DKI Jakarta.

Sedikitnya, ada enam faktor penyebab kemacetan dan permasalahan lalu lintas yaitu faktor manusia, faktor jalan, kendaraan, tata ruang, faktor sistem-sistem dan faktor masalah sosial.

"Tentu dibutuhkan ide-ide segar untuk mengatasi berbagai faktor penyebab kemacetan tersebut. Nah, salah satunya adalah pembangunan proyek MRT. Tetapi harus diawali dengan pengkajian atau analisa secara mendalam untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan," kata Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan, dalam rilisnya, Sabtu (19/7).


Dalam pemberitaan sebelumnya, Edison mendesak Pemprov DKI dan PT MRT bertanggung jawab terhadap kerugian ekonomi akibat pemborosan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) karena kemacetan hebat yang setiap hari terjadi di hampir seluruh ruas jalan dipicu pembangunan MRT.

"MRT merupakan proyek terpadu dan berkesinambungan, tidak berdiri sendiri, tentu harus dilakukan upaya efisiensi, untuk mencegah kerugian yang bisa berdampak luas,” ujar Edison.

Dia tambahkan, lalu lintas merupakan urat nadi kehidupan masyarakat maka itu harus aman, selamat, tertib dan lancar. Lalu lintas juga merupakan cermin budaya bangsa maka harus ada transformasi perilaku masyarakat atau pengguna jalan. Kemudian, lalu lintas juga merupakan cermin tingkat modernitas sehingga perlu penanganan secara terpadu, berkesinambungan yang didukung teknologi.   

"MRT hanya salah satu solusi dari berbagai upaya untuk mengatasi masalah lalu lintas dan angkutan jalan, seperti kemacetan. Tetapi upaya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas harus diawali dari pembangunan perilaku masyarakat pengguna jalan dan penegakan hukum," jelasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya