Berita

presiden sby/net

Politik

SBY Patut Dipuji Dunia Internasional Kalau Situasi Terus Aman

SABTU, 19 JULI 2014 | 13:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Rakyat Indonesia semestinya mengapresiasi dan sungguh-sungguh menyimak imbauan Polri agar semua pihak tidak terpengaruhi informasi atau desas-desus akan adanya kerusuhan pada saat dan setelah pengumuman pemenang Pilpres 2014.

"Rakyat sudah bisa mengikuti dan memantau secara gradual dan cukup sahih bagaimana proses hitung nyata (real count) yang dilakukan oleh KPU melalu berbagai media dan jejaring sosial," ujar ilmuwan politik, Muhammad AS Hikam, dalam halaman facebook pribadi-nya, Sabtu (19/7) .

Hikam menanggapi positif pernyataan Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, yang meminta masyarakat tidak terlalu percaya dengan rumor akan terjadi rusuh setelah pengumuman hasil penghitungan suara pemilu presiden pada 22 Juli.


Dia sepakat bahwa pengerahan massa dari kedua kubu pasangan capres-cawapres tidak perlu dilakukan, termasuk dengan mengatasnamakan "mengawal dan melindungi KPU" atau sejenisnya.

Dia yakin aparat keamanan, khususnya Polri dibantu TNI, termasuk komunitas intelijen sudah lebih dari siap dan mampu melaksanakan tugasnya. Justru, muncul kesan Pilpres bermasalah jika ada kehendak mengerahkan massa di sekitar KPU.

Dia pun memuji upaya Presiden SBY mempertemukan dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo, agar semakin mendukung suasana yang kondusif.

Hikam menilai keberhasilan Pemerintah SBY dalam melaksanakan Pilpres sampai sejauh ini adalah satu hal yang patut dipuji bukan hanya oleh bangsa Indonesia, tetapi juga dunia. Jika tetap kondusif saat pengumuman KPU dan masa setelah itu, hal tersebut makin memperlihatkan keberhasilan SBY menjaga dan mengembangkan demokrasi.

"Kita tunggu hasil Pilpres dengan semangat persatuan. Kesinambungan dan kejayaan NKRI adalah tujuan kita bersama," ucap Hikam. [ald] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya