Berita

ilustrasi/net

Jalan Berbayar Diterapkan, Nasib Transportasi Umum Bagaimana?

RABU, 16 JULI 2014 | 02:06 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Penerapan sistem Jalan Berbayar atau Electronic Road Pricing harus memberikan efek keadilan bagi pengguna intrastruktur transportasi di Jakarta.

Karena aktivitas kota Jakarta tidak pernah berhenti, maka sistem transportasi massal harus segera disediakan bagi masyarakat Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menyediakan transportasi massal yang murah, bersih, aman dan tepat waktu.

Demikian disampaikan Ketua  Jakarta Transportation Watch (JTW), Andy William Sinaga, dalam surat elektronik yang diterima redaksi (Rabu, 16/7).


Kebijakan jalan berbayar yang landasan hukumnya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas ini juga perlu memikirkan pemilihan moda dan rute perjalanan untuk memberikan alternatif bagi para pengendara kendaraan pribadi yang beralih ke angkutan umum. Jalur alternatif juga disiapkan bagi pengendara yang hanya melintasi wilayah tersebut agar tidak merugikan pengendara.

Masyarakat juga perlu merasakan manfaat dari penghasilan yang didapat pemerintah daerah dari retribusi yang dikumpulkan, yaitu dengan mengembalikannya kepada masyarakat dalam bentuk revitalisasi dan peremajaan angkutan umum yang bersih, nyaman dan tepat waktu.

Selain itu, JTW memandang perlu memanfaatkan penggunaan alternatif moda transportasi dengan pemanfaatan kanal-kanal sungai yang mengitari kota Jakarta, seperti kali Ciliwung. Alternatif moda transportasi sungai ini cukup berhasil dilakukan di kota Bangkok (Thailand), Hanoi, dan Saigon (Vietnam).

"Kebijakan jalan berbayar juga perlu dilakukan untuk kendaraan roda dua untuk mengantisipasi keinginan para pengguna kendaraan roda 4 (empat) beralih ke sepeda motor," sarannya.

Intinya, tandas Andi, kebijakan transportasi Pemprov DKI Jakarta harus mencerminkan keadilan dan kenyamanan bagi pengguna sarana dan prasarana transportasi di ibukota. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya