Berita

yusril ihza mahendra/net

Politik

Prof. Yusril: Jokowi-JK Menang, Sulit Percaya Koalisi Merah Putih Permanen

Golkar Paling Mudah Diiming-imingi Kekuasaan
SENIN, 14 JULI 2014 | 19:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Partai politik pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014 sudah mendeklarasikan diri membangun koalisi permanen di parlemen. Pakar Hukum Tata Negara Prof. Yusril Ihza Mahendra berpendapat koalisi permanen Merah Putih sulit dipertahankan jika pilpres dimenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla

"Kalau Prabowo-Hatta menang barangkali koalisi merah putih relatif permanen lima tahun ke depan. Tapi kalau Prabowo-Hatta kalah, saya sulit percaya koalisi ini akan permanen," kata Yusril dalam akun twitternya, @Yusrilihza_Mhd, sesaat lalu (Senin, 14/7).

Menurut dia, PDIP tentu was was dengan kekuatan koalisi Merah Putih yang menguasai 63 persen kursi DPR. Karena itu PDIP akan menawarkan kursi kabinet, dan partai yang terima otomatis keluar dari koalisi.


"Kalau Jokowi-JK tak pandai-pandai mengelola mereka akan merepotkan. Agar aman tanpa banyak gangguan, Jokowi-JK tentu ingin memecah atau setidaknya melemahkan soliditas koalisi opisisi di DPR," katanya.

Yusril melihat diantara semua partai koalisi yang paling mudah diiming-iming dengan kekuasaan adalah Golkar. Selama ini tabiat Golkar selalu ingin melekat dengan kekuasaan dan tidak akan tahan jadi partai oposisi. Kalau Golkar keluar dari barisan opsisi maka kekuatan koalisi Merah Putih di DPR sudah di bawah 50 persen.

"Pohon beringin hanya bisa tumbuh subur di tempat basah, bisa mati dia kalau tumbuh di tempat kering kerontang. Golkar berhajat dengan kekuasaan. Apalagi JK jadi wapres, Golkar dan PDIP jadi saling membutuhkan," papar Yusril.

Setelah Golkar bergabung, kata Yusril lagi, internal beringin secara otomatis akan berkecamuk. Golkar akan kembali berada dalam kendali JK.

"Bukan mustahil JK digarap jadi ketum atau jadi wanbid Golkar lagi," demikian Yusril.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya