Berita

foto:net

Nusantara

BPNB: Pengungsi Sinabung Butuh 130 Ribu Lembar Seng

MINGGU, 13 JULI 2014 | 14:32 WIB | LAPORAN:

Gunung Sinabung kembali meletus disertai awan panas guguran (lava pijar) dengan jarak luncur empat km ke arah selatan, tadi malam (Sabtu, 12/7) pukul 23.05 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, dari laporan yang diterima, lama letusan terjadi selama 267 detik. Hujan abu terjadi di beberapa tempat di Karo.

"Tidak ada penambahan jumlah pengungsi akibat letusan tersebut," ujarnya melalui pesan elektronik, Minggu (13/7).


Saat ini pengungsi 14.130 jiwa (4.392 KK) terdiri dari 10.447 jiwa (3.143 KK) di 23 titik penampungan dan 3.683 jiwa (1.258 KK) di rumah sewa.

Sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanalogi Mitigasi Bencana Gempa (PVMBG), masih ada tujuh desa dan satu dusu yang harus direlokasi warganya. Tiga desa di radius kurang tiga km yaitu desa Simacem, Sukameriah, dan Bekerah dengan jumlah penduduk 1.212 jiwa (354 KK), dan empat desa dan satu dusun di radius 3-5 km di mulut bukaan kawah. Yakni, desa Gurukinayan, Berastepu, Gamber, Kutatonggal, dan Dusun Sibintun sebanyak 2.142 jiwa (654 KK).

Sutopo menambahkan, sejak 25 Mei lalu tanggung jawab penanganan Sinabung telah diserahkan kepada Gubernur Sumatera Utara. Agar pengungsi tidak lama tinggal di pengungsian maka disewakan rumah dengan biaya Rp 300 ribu per bulan per KK, lahan pertanian dengan biaya Rp 2 juta/KK/tahun, dan diberi jatah hidup.

"Ini semua atas inisiatif pengungsi," jelasnya.

Saat ini ada 3.683 jiwa (1.258 KK) yang telah tinggal di rumah sewa. Pengungsi yang belum mau pulang, mereka baru bersedia pulang apabila atap-atap rumah yang rusak telah diperbaiki. Total dibutuhkan 230 ribu lembar seng untuk perbaikan tersebut. BNPB telah mengirimkan 100 ribu lembar seng senilai Rp 9 miliar. Kekurangan yaitu 130 ribu lembar seng senilai Rp 13 miliar akan dibiayai APBD Karo dan APBD Provinsi Sumut.

"Namun hingga saat ini APBD Karo belum disahkan DPRD Karo, sedangkan dari Provinsi Sumut masih menunggu APBDP yang akan diusulkan September 2014 nanti," bebernya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya